Materi Tarbiyah

↑ Grab this Headline Animator

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Minggu, 29 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Risalatul Insan

Misi Manusia

Sasaran :

þ Memahami bahwa tugas khilafah adalah imarah dan ri’ayah dengan ber-amar ma’ruf nahi munkar; mampu menyebutkan bagaimana menumbuhkannya.

þ Memahami unsur-unsur yang dipelihara dalam tugas-tugas kekhilafahan sehingga mampu menyebutkan contoh-contoh perbandingannya dengan konsep jahiliyah.

þ Mampu menyebutkan syarat-syarat umum untuk mencapai fungsi khilafah.

Sinopsis :

Manusia diciptakan Allah swt untuk beribadah kepadaNya sehingga dari ibadah itu muncul ketaqwaan. Dengan taqwa, seorang mu’min memperoleh izzah bagi peranan khilafah alam dan manusia.

Tugas khalifah di muka bumi adalah membangun (al imarah) dan memelihara (ar ri’aayah) - dengan cara amar ma’ruf nahi munkar - atas 5 hal : diin, nafs, akal, maal dan nasl.

Syarat untuk menggapai fungsi kekhilafahan : kekuatan aqidah, kekuatan akhlaq, kekuatan jama’ah, kekuatan ilmu, kekuatan maal dan kekuatan jihad.

Rabu, 25 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Risalatul Insan

Misi Manusia

Sasaran :

þ Memahami bahwa tugas khilafah adalah imarah dan ri’ayah dengan ber-amar ma’ruf nahi munkar; mampu menyebutkan bagaimana menumbuhkannya.

þ Memahami unsur-unsur yang dipelihara dalam tugas-tugas kekhilafahan sehingga mampu menyebutkan contoh-contoh perbandingannya dengan konsep jahiliyah.

þ Mampu menyebutkan syarat-syarat umum untuk mencapai fungsi khilafah.

Sinopsis :

Manusia diciptakan Allah swt untuk beribadah kepadaNya sehingga dari ibadah itu muncul ketaqwaan. Dengan taqwa, seorang mu’min memperoleh izzah bagi peranan khilafah alam dan manusia.

Tugas khalifah di muka bumi adalah membangun (al imarah) dan memelihara (ar ri’aayah) - dengan cara amar ma’ruf nahi munkar - atas 5 hal : diin, nafs, akal, maal dan nasl.

Syarat untuk menggapai fungsi kekhilafahan : kekuatan aqidah, kekuatan akhlaq, kekuatan jama’ah, kekuatan ilmu, kekuatan maal dan kekuatan jihad.

Minggu, 22 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Attawaazun

Keseimbangan

Sasaran :

þ Memahami bahwa peranan fitrah manusia dalam memelihara pribadi sangat ditentukan oleh sikap tawazun yang diatur dalam Islam.

þ Menyadari perlunya pemenuhan konsumsi ruh, akal dan jasad secara seimbang sesuai bimbingan Allah.

þ Termotivasi untuk meningkatkan keimanan, pengetahuan dan kesehatan dengan aktif di dunia da’wah serta dunia ilmu pengetahuan dan dunia usaha yang islami.

Sinopsis :

Manusia diciptakan Allah dalam keadaan fitrah yang bersifat hanif kepada Islam. Salah satu sifat fitrah itu adalah menjaga keseimbangan antara ruh, akal dan jasad.

Keperluan jasad adalah makan, istirahat dan olah raga. Memenuhi keperluan jasad berarti menyeimbangkan konsumsi jasad agar tidak sakit. Keperluan akal adalah ilmu. Memenuhi keperluan akal berarti menuntut ilmu agar tidak bodoh dan merugi. Sedangkan keperluan ruh adalah dzikrullah.

Ketiganya harus dikelola sescara seimbang agar mendapatkan kenikmatan lahir dan batin.

Hasiyah :

¨ Fitrah hanif

Allah swt menciptakan manusia secara fitrah dan diberikan kecenderungan yang hanif kepada sesuatu yang baik, sehingga dapat menilai mana yang baik dan man yang buruk khususnya kepada nilai-nilai yang universal. Fitrah sedemikian ini perlu dijaga dan jangan sampai tertutup kepada maksiat dan dosa sehingga firahnya tak lagi berfungsi dengan baik dalam menilai.

Dalil : manusia fitrah (QS. 30 : 30, 7 : 712, 75 : 14) lurus (QS. 30 : 30)

¨ Tawazun

Allah swt menciptakan alam tanpa ada satupun yang tidak seimbang (tidak proporsional). Keseimbangan manusia adalah proporsionalnya konsumsi dan fungsi ruh, akal dan jasad.

Dalil : seimbang (QS. 55 : 7, 9)

¨ Jasad

Manusia diperintahkan mengkonsumsi makanan yang baik yang dibutuhkan jasad dan menjauhi makanan yang haram dan merusak jasad. Arahan ini adalah agar jasad dapat difungsikan dengan optimal bagi ibadah.

Dalil : gizi tubuh, makanan dan kesehatan (QS. 2 : 168)

¨ Akal

Allah swt menyuruh kita untuk mendayagunakan akal fikiran untuk :

merespon ilham dari peristiwa alam

mendekatkan diri kepada Allah

Dalil : akal, gizi akal, ilmu (QS. 96 : 1, 55 : 1-4)

¨ Ruh

Ketenteraman dan kedamaian ruh adalah hasil dari mengkonsumsi gizi ruh : dzikrullah.

Dalil : ruh, gizi ruh, dzikrullah (QS. 73 : 1-20, 13 : 28, 3 : 191)

¨ Nikmat

Terpenuhinya konsumsi ketiga hal tersebut bagi manusia menakibatkan hadirnya kenikmatan zhahir dan batin

Dalil : dengan terpenuhinya konsumis ketiganya akan didapat nikmat zhahir dan batin (QS. 31 : 20).

Kamis, 12 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Nataijut Taqwa

Hasil Taqwa

Sasaran :

þ Memahami makna taqwa dan jalan untuk mencapainya.

þ Memahami keutamaan yang diperoleh di dunia dan di akhirat bagi orang yang bertaqwa.

þ Termotivasi untuk menggapai derajat taqwa dengan melaksanakan perintahNya dan menajuhi laranganNya.

Sinopsis :

Ibadah menghasilkan taqwa. Sedangkan taqwa akan menghasilkan kebaikan di dunia di antaranya adalah ‘izzah, furqan, keberkahan, jalan keluar, rizqi, kemudahan. Hasil kebaikan di akhirat bagi orang bertaqwa meliputi dihapuskannya kesalahan, diberi ampunan dan pahala yang besar.

Hasiyah :

¨ Furqan

Dengan taqwa, Allah swt akan memberikan kepada kita furqan yaitu kemampuan membedakan dan memisahkan antara yang haq dengan yang batil, mana yang perlu diikuti dan mana yang tidak.

Dalil : furqan (QS. 98 : 29)

¨ Barakah

Bagi orang yang beriman dan bertaqwa, Allah swt akan melimpahkan barakah, yaitu kehidupan yang memiliki faedah bagi makhluq disekelilingnya sehingga menjadikan hidup tenang dan tenteram.

Dalil : barakah (QS. 7 : 96)

¨ Makhraja

Jalan keluar (makhraja) adalah juga sesuatu yang dilimpahkan Allah swt kepada orang yang beriman dan bertaqwa. Setiap kesulitan hidup yang dijumpainya dapat teratasi dengan hadirnya petunjuk jalan keluar dari Allah swt. Kemudahan ini hanya diperoleh bagi mereka yang bertaqwa, bersungguh-sungguh dan bertawakkal.

Dalil : makhraja (QS. 65 : 2)

¨ Rizqi

Rizqi yang halal akan dirasakan nikmat sebagai balasan bagi mereka yang bertaqwa. Bila sedikit akan bershabar atau jika banyak malah bersyukur, sehingga kesemuanya bukanlah fitnah yang menyulitkan.

Dalil : rizqi (QS. 65 :3)

¨ Kemudahan

Kemudahan akan ditampakkan sebagai balasan bagi mereka yang bertaqwa. Dengan bertaqwa kepada Allah swt, bisa saja diturunkan secara langsung ataupun dihadirkan dalam bentuk ketenangan jiwa dan kedamaian berislam, sehingga kesemuanya dirasakan bukanlah sebagai masalah.

Dalil : kemudahan (QS. 65 : 9)

¨ Kebaikan di dunia

Kebaikan dan kenikmatan di dunia bagi orang yang bertaqwa adalah barakah, jalan keluar, rizqi dan kemudahan.

Dalil : kebaikan di dunia (QS. 2 : 200)

¨ Kebaikan di akhirat

Kebaikan dan kenikmatan di akhirat bagi orang yang bertaqwa adalah dihapuskannya kesalahan yang dikerjakan, diampuni dosanya dan ganjaran pahala yang besar.

Dalil : kebaikan di akhirat , ampunan dan pahala yang besar (QS. 6 : 65)

Jumat, 06 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Nataijul Ibadah

Hasil Ibadah

Sasaran :

þ Memahami makna ibadah salimah.

þ Memahami unsur-unsur yang dihasilkan dan wajib diwujudkan dalam beribadah secara benar.

þ Memahami hubungan antara ibadah salimah dengan taqwa.

Sinopsis :

Nataijul ibadah (buah/hasil dari ibadah) adalah taqwa. Bagaimana cara agar ibadah-ibadah yang kita lakukan berbuah taqwa ? Prinsip-prinsip yang harus diwujudkan : iman kepada Allah, berislam, bertindak ihsan, tawakal atas segala urusan, cinta kepada Allah dan rasulNya, menumbuhkan harap atas ibadah yang dilakukannya, ibadah diiringi rasa takut kepadaNya, mengiringi ikhtiar dengan do’a, ibadah dilakukan dengan khusyu’. Ibadah dengan melaksanakan prinsip-prinsip sedemikian insya Allah mendapatkan hasil taqwa.

Dalil :

ibadah salimah dapat menghantarkan kepada buah taqwa apabila pencapaiannya melalui

§ iman (QS. 4 : 136)

§ islam (QS. 2 : 112)

§ ihsan (QS. 16 : 97, 2 : 195)

§ tawakal (QS. 11 : 88)

§ cinta (QS. 2 : 165)

§ berharap (QS. 2 : 218, 18 : 110)

§ taat (QS. 76 : 7)

§ berdo’a (QS. 25 : 77)

§ khusyu’ (QS. 2 : 45-46)


Materi Tarbiyah di Facebook

Kamis, 05 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Qobulul Ibadah

Diterimanya Ibadah

Sasaran :
  • Memahami syarat-syarat dikabulkannya ibadah.
  • Dapat melaksanakan syarat-syarat tersebut.
  • Termotivasi untuk senantiasa mengikuti minhaj.
Sinopsis :

Agar dikabukan/diterima Allah swt., ibadah harus memenuhi beberapa persyaratan. Ibadah terbagi menjadi dua bagian : ibadah mahdhah (ritual) dan ibadah ghairu mahdhah (non ritual). Ibadah mahdhah adalah ibadah khusus dengan syarat : niat yang benar, disyari’atkan, dengan berpedoman pada cara tertentu. Sedangkan ibadah ghairu mahdhah memiliki ciri-ciri : niat ikhlash, tergolong aktivitas amal shalih, wajib mengikuti pedoman (As Sunnah) tetapi dalam segi cara perlu berlandaskan pula kepada situasi dan keadaan..

Hasiyah :

Ibadah

a)Ibadah mahdhah

Dalil : syarat-syaratnya adalah
  • niat yang benar (QS. 98 : 5, 39 : 11, 14)
  • disyariatkan (QS. 59 : 7)
  • mengikuti cara (As Sunnah)
  • wajib ittiba’ dalam konsep maupun caranya (QS. 7 : 157)
b)Ibadah ghairu mahdhah

Dalil : syarat-syaratnya adalah
  • niat yang benar (QS. 98 : 5, 39 : 11, 14)
  • termasuk ‘amal shalih (QS. 103 : 3, 95 : 8)
  • wajib ittiba’ dalam konsep (QS. 3 : 31)


Rabu, 04 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Syumuliyatul Ibadah

Kesempurnaan Ibadah

Sasaran :

  • Memahami integralitas ibadah dalam Islam.
  • Dapat menyebutkan bentuk-bentuk ibadah tersebut secara garis besar dalam berbagai lapangan kehidupan.
  • Termotivasi menjadikan seluruh gerak hidupnya sebagai pengabdian kepada Allah.

Sinopsis :

Ibadah dalam Islam bersifat integral dan komprehensif, karena memiliki beberapa aspek yang merangkum berbagai persoalan kehidupan.

Ibadah dalam Islam mencakup seluruh permasalahan diin, seperti masalah yang wajib, mandub, mubah, dsb.

Ibadah dalam Islam mencakup seluruh permasalahan kehidupan seperti ‘amal shalih, membangun bumi, menegakkan diin.

Ibadah dalam Islam juga mencakup selurh keadaan manusia yang berkaitan dengan hati, akal dan anggota tubuh.

Materi Tarbiyah Site


Selasa, 03 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Haqiqotul Ibadah

Hakikat Ibadah
Sasaran :
  • Memahami hakikat beribadah kepada Allah.
  • Memahami makna dan tujuan ibadah sebagai tujuan kehidupan manusia.
  • Termotivasi untuk menjadikan selurh aspek kehidupannya untuk diabdikan kepada Allah.
Sinopsis :

Hakikat beribadah kepada Allah adalah meng-ilah-kan Allah dan mengingkari thaghut; ini adalah tugas bagi kehidupan manusia. Motivasi beribadah adalah mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya kepada kita dan merasakan keagungan Allah swt melalui ciptaanNya di alam semesta.

Ibadah yang dilakukan bertujuan menghinakan diri, kecintaan dan ketundukan. Ibadah dilakukan dengan penuh harap dan rasa takut.

Hasiyah :

¨ Sumber pelaksanaan ibadah

Dalil :merasakan banyaknya nikmat Allah swt (QS. 16 : 18, 55 : 13, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 31 : 20, 14 : 7) dan merasakan keagungan Allah swt (QS. 7 : 54, 67 : 1)

¨ Ibadah

Dalil : Ibadah bertujuan merendahkan diri (QS. 7 : 55), kecintaan (QS. 2 : 165), ketundukan (QS. 4 : 125)

¨ Takut dan harap

Dalil : Ibadah dilakukan dengan takut (QS. 7 : 55-56, 9 : 13, 33 : 39, 2 : 41) & harap (QS. 21 : 90, 94 : 8)

Senin, 02 Mei 2011

Ma'rifatul Insan-Sifatul Insan

Sifat Manusia

Sasaran :

  • Memahami dua jalan yang diberikan Allah kepada manusia melalui jiwanya.
  • Memahami bahwa untuk meningkatkan kualitas taqwa ia harus beribadah dengan senantiasa mensucikan jiwa.
  • Termotivasi untuk meninggalkan sifat buruk yang membawa kepada maksiat.

Sinopsis :

Jiwa manusia diberi dua jalan pilihan : taqwa dan fujur. Manusia bertaqwa adalah manusia yang selalu membersihkan dirinya (tazkiatun nafs) sehingga muncul pada diri mereka sifat syukur, shabar, penyantun, penyayang, bijaksana, taubat, lemah lembut, jujur dan dapat dipercaya, lalu berakhir kepada kejayaan. Manusia yang menempuh jalan fujur, dominan dalam memperturutkan syahwatnya, cenderung bersifat tergesa-gesa, berkeluh kesah, gelisah, dusta, bakhil, kufur, berbantah-bantahan, zalim, jahil, merugi dan bermuara kepada kefatalan.



Hasiyah :

¨ Nafsul insan

Dalil : jiwa manusia diberi dua jalan pilihan (QS. 90 : 10, 91 : 8, 76 : 3, 64 : 2, 18 : 29)

¨ Taqwa

Dalil : tazkiatun nafz (QS. 91 : 8, 87 : 14-15, 62 : 4) akan memperoleh kejayaan (QS. 87 : 14-15)

¨ Fujur

Dalil :
  • mengotori jiwa (QS. 91 : 10)
  • memperturut ketergesa-gesaan (QS. 17 : 11, 21 : 37)
  • berkeluh kesah (QS. 70 : 19)
  • gelisah (QS. 70 : 20)
  • dusta (QS. 17 : 100)
  • bakhil (QS. 14 : 34)
  • kufur (QS. 14 : 13)
  • susah payah (QS. 90 : 4)
  • berdebat (QS. 18 : 54)
  • berbantah-bantahan
  • zalim
  • jahil
  • merugi
  • bermuara kepada kefatalan