Materi Tarbiyah

↑ Grab this Headline Animator

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Selasa, 18 Agustus 2009

Aktivitas Islami

Sasaran :

* Memahami bahwa interaksinya dengan Islam wajib membentuk keyakinan, pemikiran, perasaan dan akhlaq yang Islami.
* Memahami bahwa amal islami hanya terbentuk dari kondisi yang islami melalui tarbiyah dan dakwah
* Menyadari bahwa nilai ‘amal islami merupakan ibadah yang akan membentuk ketaqwaan dan memperoleh tamkin dari Allah yang ditunjukkan dengan bukti dalam bentuk kepercayaan dan amanah.


Sinopsis :

Bertaamul dengan Islam akan membentuk : keyakinan (i’tiqadi), fikrah, perasaan (syu’uriy) dan akhlaq yang akan mewujudkan kondisi yang islami (maudhu’ islamiy) dan kemudian membentuk sikap yang islami (mauqifu islamiy). Sikap yang islami berarti memiliki kecenderungan yang positif terhadap nilai-nilai Islam sehingga dapat menimbulkan amal islami yang berbentuk tarbiyah dan da’wah . Semua amal ini adalah ibadah kepada Allah dan ditujukan hanya kepada Allah saja sehingga mengapai derajat taqwa. Amal islami mendapat pembuktian dari Allah yang berbentuk kepercayaan (tsiqah), pertolongan dan amanah. Kesemuanya ini diperlukan dalam rangka memperoleh eksistensi.


Ringkasan Dalil :

* Bertaamul dengan Islam akan membentuk : keyakinan (i’tiqadi), fikrah, perasaan (syu’uriy) dan akhlaq yang akan mewujudkan kondisi yang islami (maudhu’ islamiy) (QS. 59 : 9) dan kemudian membentuk sikap yang islami (mauqifu islamiy) (QS. 59 : 10, 3 : 146-147).
* Amal islami berbentuk tarbiyah dan da’wah (QS. 41 : 33). Semua amal ini merupakan ibadah kepada Allah saja (QS. 16 : 36) untuk mengapai derajat taqwa (QS. 2 : 21, 8 : 29). Amal islami mendapat pembuktian dari Allah (QS. 11 : 17) yang berbentuk kepercayaan (tsiqah) (QS. 21 : 105), pertolongan (QS. 47 :7) dan amanah (QS. 4 : 58).
* Kesemuanya ini diperlukan dalam rangka memperoleh eksistensi (QS. 24 : 55).

Tabiat Agama Islam

Sasaran :

* Memahami sifat-sifat diinul Islam yang menjadi ciri khas penampilannya sepanjang sejarah.
* Dapat memberikan dalil naqli dan dalil aqli bagi setiap sifat tersebut serta menyebutkan contoh-contohnya.
* Menyadari peranannya dalam perjuangan Islam dengan upaya menampilkan ciri-ciri tersebut pada dirinya, keluarga maupun masyarakat.


Karakteristik Diin Al Islam :

* Diin yang bersih dari syirik dan sesuai dengan fitrah; membentuk pribadi mukhlis dan hanif (QS. 39 : 2,11,14, 7 : 172, 30 : 30).
* Diin yang penuh dengan tatanan nilai dan konsep; membentuk pribadi yang bermutu dan bermanhaj (QS. 36 : 1-2, 43 : 4).
* Diin akhlaq/moral dan hukum; membentuk pribadi yang berakhlaq dan bijaksana (QS. 4 : 36, 105).
* Diin kebersihan dan kesucian; membentuk pribadi yang bersih dan suci (QS. 9 : 108).
* Diin ilmu dan amal; membentuk pribadi yang berilmu dan aktif bekerja (QS. 47 : 19, 2 : 44)
* Diin ilmu dan pemikiran; membentuk pribadi yang berilmu dan pemikir (QS. 9 : 122).
* Diin kerja dan harapan; membentuk pekerja yang optimis (QS. 9 : 105, 46 : 19, 4 : 123-124).
* Diin yang kuat dan bertanggung jawab; membentuk pribadi yang teguh dan dapat dipercaya (QS. 28 : 26).
* Diin yang bermartabat dan penyayang; membentuk pribadi yang berprestise dan santun (QS. 9 : 128, 49 : 10).
* Diin daulah dan ‘ibadah; membentuk politikus yang ‘abid (QS. 73 : 20).
* Diin pedang dan Al Qur’an; membentuk pribadi mujahid yang robbani (QS. 9 : 111, 3 : 79).
* Diin harakah dan minhaj; membentuk pribadi mutaharrik yang minhaji (QS. 9 : 38-39, 16 : 125, 12 : 108).
* Keseluruhannya merupakan pribadi islami. (QS. 3 : 110)

Islam Agama Yang Benar

Sasaran :

* Memahami pengertian ad diin dan mampu menjelaskan kesalahpahaman masyarakat atas pengertian ad diin.
* Membuktikan berdasarkan dalil aqli dan dalil naqli bahwa : Islam adalah diinul haq dan selainnya pastilah diinul baathil.
* Menyadari bahwa Islam sebagai diinul haq adalah petunjuk yang lurus dan membawa keridhaan Allah. Di lain pihak, selain Islam adalah sumber keahiliyahan yang membawa kepada kesesatan dan kemurkaan Allah.


Ringkasan Dalil :

* Allah yang Maha Pencipta (QS.10 : 4, 61 : 9, 67 :3)
* Allah yang Maha Mengetahui (QS. 61 : 14, 36 :79)
* Allah yang Maha Bijaksana (QS.59 : 24, 61 : 1, 62 :1)
* Allah adalah Al Haq (QS.10 : 32, 22 : 62)
* Diinullah adalah Diinul Haq (QS. 9 : 33, 48 : 28, 61 : 9)
* Islam (QS. 3 : 19, 85) membawa kepada petunjuk (QS. 6 : 153, 1 : 5-6)
* Selain Allah adalah makhluq (QS. 22 : 73, 16 : 17) yang sangat bodoh (QS. 3 : 73) yang berorientai kepada zhan (QS. 10 : 36, 6 : 116)
* Selain Allah adalah bathil (QS. 10 : 32, 22 : 62), berarti (membuat) selain diinullah merupakan diinul baathil yaitu kejahiliyahan (QS. 5 : 50, 39 : 64) yang menyeru kepada kesesatan (QS. 1 : 7, 2 : 120, 6 : 153).

Islam Sebagai Fikrah

Sasaran :

* Memahami Islam sebagai fikrah yang sesuai dengan fithrah dan bashirah manusia.
* Menyadari bahwa hanya islamlah yang dapat memberikan jawaban yang benar tentang ketuhanan, kenabian, peribadatan, alam semesta, manusia dan hakikat kehidupan.
* Termotivasi untuk menerapkan ‘amal islami berlandaskan fikrah islamiyah di tengah masyarakat.


Sinopsis :

Manusia yang diciptakan Allah terbagi menjadi muslim dan kafir. Realitas ini menunjukkan bahwa terdapat manusia yang membawa kebenaran dan ada yang membawa kebatilan. Perbenturan akan selalu berlaku di antara keduanya karena landasan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak adalah berbeda. Islam adalah sumber fikrah dan kepadanya seorang Muslim merujukkan kerangka fikirnya. Di lain pihak, kaum kuffar merujuk kepada hawa nafsunya. Islam yang haq, jelas, tetap dan sempurna tak akan dapat ditandingi oleh kebatilan.

Muslim yang beriman menjadikan bashirah sebagai sumber fikrahnya, sedangkan kuffar menjadikan hawa nafsu sebagai sumber fikrahnya. Manusia, baik ia seorang muslim ataupun kafir, memahami sesuatu yang ada disekitarnya berlandaskan keyakinannya. Hal sedemikian juga berkenaan dalam memahami Allah, risalah, ibadah, alam semesta, manusia dan kehidupan.

Muslim yang beriman dalam memandang segala sesuatu selalu mendayagunakan bashirahnya sehingga selalu muncul tashawur yang sahih, yang berimplikasi kepada munculnya fikrah yang islami. Hal ini yang mengantarkan terwujudnya amal-amal islami. Sebaliknya, pihak kuffar mendasari fikrahnya dari hawa nafsu yang bersifat berubah-ubah dan temporal untuk memenuhi kebutuhan materialisme dan hedonisme saja, sehingga memunculkan tashawur yang salah/rusak. Hal ini yang menghasilkan fikrah jahiliyah dan amal jahili.


Ringkasan Dalil :

* Dua bentuk sumber fikrah : kekufuran dengan hawa nafsu dan imen dengan bashirah. Semua dalam rangka memahamai 6 hakikat besar : Allah, risalah ibadah, alam semesta, manusia dan kehidupan.
* Kekufuran membentuk tashawur yang salah : memunculkan pemikiran jahiliyah, dalam ideologi jahiliyah, diaplikasiakan dalam tingkah laku dan dinamika jahiliyah.
* Keimanan membentuk tashawur yang benar : memunculkan pemikiran islami, dalam fikrah islamiyah, diaplikasiakan dalam amal Islami dan harakah islamiyah.

Islam sebagai Akhlaq

Islam Sebagai Akhlaq

Sasaran :

* Memahami Islam sebagai sistem akhlaq dan mampu membedakan dengan sistem moral lainnya.
* Mampu meninggalkan akhlaq tercela dari kehidupannya.
* Berusaha mengaplikasikan akhlaqul karimah sebagai cermin keimanannya kepada Allah dan RasulNya.


Sinopsis :

Islam memiliki sistem akhlaq yang mampu membedakan dengan sistem moral lainnya buatan manusia. Sebab akhlaq Islam berpedoman kepada Al Qur’an, yang mengajarkan hubungan Allah sebagai khaliq kepada manusia sebagai makhluq. Akhlaq adalah tingkah laku makhluq yang diridhai oleh Khaliq. Hubungan manusia kepada Allah adalah akhlaq. Bentuk-bentuk hubungan akhlaq adalah : akhlaq kepada Allah (QS. 2 : 186), akhlaq kepada diri sendiri (QS. 2 : 44), akhlaq kepada sesama manusia (QS. 2 : 83, 31 : 17-19), akhlaq kepada alam sekitar (QS. 11 : 61, 7 : 56). Inti dari ajaran akhlaq adalah melepaskan diri dari perbuatan tercela dan menghiasi diri dengan perbuatan mulia.


Bentuk-bentuk akhlaq :

* Akhlaq kepada Allah (QS. 2 : 186)
* Akhlaq kepada diri sendiri (QS. 2 : 44)
* Akhlaq kepada sesama manusia (QS. 2 : 83, 31 : 17-19)
* Akhlaq kepada alam sekitar (QS. 11 : 61, 7 : 56)

Pedoman hidup
Beli cd materi tarbiyah

Pedoman Hidup

Sasaran :

* Memahami gambaran menyeluruh dari Islam sebagai asas bina, maupun muayyidat dengan hubungan-hubungannya.
* Dapat menyebutkan contoh-contoh penyelesaian masalah aktual secara Islami dalam bidang kehidupan bermasyarakat.
* Menyadari bahwa Islam merupakan sistem hidup yang lengkap dan sempurna sehingga termotivasi untuk memasukinya.


Sinopsis :

Islam adalah agama yang sempurna. Salah satu bukti kesempurnaannya adalah Islam mencakup seluruh peraturan dan segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu Islam sangat sesuai dijadikan sebagai pedoman hidup. Di antara kelengkapan Islam yang digambarkan dalam Al Qur’an adalah mencakup konsep
keyakinan (QS. 2 : 255),
moral (QS. 7 : 99),
tingkah laku (QS. 2 : 138),
perasaan (QS. 30 : 30),
pendidikan (QS. 2 : 151, 3 :162, 62 : 2),
sosial (QS. 24 : 7),
politik (QS. 3 : 85-86, 12 : 40),
ekonomi (QS. 9 : 60, 103, 59 : 7),
militer (QS. 8 : 60, 9 : 5-8),
hukum/perundang-undangan (QS. 4 : 65).

Ringkasan Dalil :

Islam sebagai pedoman hidup :
* konsep keyakinan (QS. 2 : 255)
* moral (QS. 7 : 99)
* tingkah laku (QS. 2 : 138)
* perasaan (QS. 30 : 30)
* pendidikan (QS. 2 : 151, 3 :162, 62 : 2)
* sosial (QS. 24 : 7)
* politik (QS. 3 : 85-86, 12 : 40)
* ekonomi (QS. 9 : 60, 103, 59 : 7)
* militer (QS. 8 : 60, 9 : 5-8)
* hukum/perundang-undangan (QS. 4 : 65)

Islam Dan Ketentuan Allah

Sasaran :

* Memahami dan menyadari fithrah alam semesta yang mengikuti sunnatullah : Islam adalah asas alam semesta.
* Memahami bahwa syari’at Muhammad saw adalah sunnatullah yang sesuai dengan sifat alam semesta tersebut.
* Menyadari bahwa menerima Islam adalah kembali kepada fithrah, sedangkan menolak Islam berarti menolak fithrah manusia dan alam semesta.

Sinopsis :

Allah swt sebagai khaliq memiliki kewajiban dan hak mutlak untuk menentukan aturan bagi kepentingan dan kebaikan manusia serta makhluq lainnya. Aturan yang Allah tentukan berupa Islam dan mendatangkan rasul sebagi uswah dan teladan yang diperuntukkan bagi manusia. Mereka yang mengikuti aturan tersebut disebut adalah Muslim dan yang tidak mengikutinya disebut kafir.

Allah swt selain menciptakan manusia juga menciptakan alam semesta dan seisinya. Ketertiban, keteraturan dan keselamatan perjalanan kehidupan alam ini berlaku dengan sunnah kauniyah yang Allah berikan kepadanya. Seluruh alam semesta tunduk, bersujud, bertahmid dan berislam kepadaNya. Alam semesta tak ada yang kafir, mereka semuanya muslim dan berserah diri kepada Allah dengan mengikuti segala aturannya.

Islam merupakan sunnatullah dan ditetapkan kepada alam dan manusia. Sunnatullah kepada alam bersifat mutlak, langgeng dan kontinyu yang merupakan taqdir kauni dalam tunduk kepada Allah. Sedangkan sunnatullah kepada manusia berupa hidayah yang Allah berikan. Hidayah inipun bergantung kepada kehendak dan ikhtiar manusia serta merupakan taqdir syar’i. Kemudian sikap manusia terbagi menjadi dua : menerimanya (muslim) dan menolaknya (kafir).


Ringkasan Dalil :

* Allah pencipta (QS. 59 : 23) yang menciptakan alam (QS. 25 : 2) dan menentukan aturan (QS. 25 : 2, 54 : 59, 15 : 20).
* Seluruh alam semesta sujud, tasbih, tahmid (QS. 13 : 15, 22 : 18, 6 : 50, 59 : 1, 64 : 1, 24 : 41, 17 : 44)
* Al Khaliq menurunkan taqdir syar’I (QS. 6 : 153, 45 : 18).
* Islam sebagai Diin (3 : 19, 85)
* Rasul sebagai contoh pelaksanaan diin kepada manusia (QS. 33 : 21)
* Ada yang menerima (disebut muslim) sesuai dengan alam semesta, ada yang menolak (disebut kafir) subversif di alam semesta.
* Akam semesta memiliki sifat tunduk kepada Allah secara mutlak

makna islam

Senin, 17 Agustus 2009

Makna Islam

Sasaran Pembelajaran :

1. Memahami dasar-dasar yang membentuk istilah Islam serta mampu membedakan dari dasar-dasar konsep hidup yang lain.
2. Memahami bahwa Islam adalah tunduk kepada wahyu yang diturunkan kepada para nabi sebagai aturan yang merupakan jalan lurus menuju keselamatan kehidupan dunia dan akhirat.
3. Menyadari bahwa Islam adalh pedoman hidup dari Allah yang tinggi dan tiada kerendahan di dalamnya.

Sinopsis :

Islam secara etimologis memiliki makna :
* menundukkan wajah (QS. 4 : 125)
* berserah diri (QS. 3 : 83)
* suci, bersih (QS. 26 : 89)
* selamat, sejahtera (QS. 6 : 54)
* perdamaian (QS 47 :35)

Dengan pengertian secara etimologis ini dapat disimpulkan bahwa Islam memiliki sifat yang dibawanya yaitu berserah diri dan wujud perdamaian. Manakala kalimat Islam didalam Al Qur’an disebut disebut sebagai diin (QS. 3 : 19, 85) yang berarti suatu manhaj. Sistem dan aturan hidup yang menyeluruh dan lengkap. Dengan demikian, kalimat Islam adalah ketundukkan, wahyu ilahi (QS. 53 :4, 21 :7), diin keselamatan dunia-akhirat. Kesimpulan dari makna-makna tersebut : Islam adalah panduan hidup yang lengkap bagi manusia, dengan berserah diri dan tunduk maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dunia dan akhirat. Akhirnya, Rasulullah bersabda bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya. Islam itu tinggi dan akan dimenangkan ke atas semua agama, kepercayaan dan ideologi (QS. 48 : 28, 9 : 33).

Kalimat Islam sebagai Diin (QS. 3 : 19, 85)
* tunduk
* wahyu ilahi (QS. 53 :4, 21 :7)
* diin para nabi dan rasul (QS. 2 : 136, 3 : 84)
* hukum-hukum Allah (QS. 5 : 48-50)
* jalan yang lurus (QS. 6 : 153)
* keselamatan dunia akhirat (QS. 16 : 97, 2 : 200, 28 : 77)
Islam tinggi dan tak ada kerendahan di dalamnya.

kewajiban terhadap rasul

Senin, 10 Agustus 2009

Kewajiban Terhadap Rasul

Sinopsis

Muslim yang menyebut bahawa Muhammad adalah Rasulullah di dalam syahadatnya maka bererti individu tersebut akan membenarkan apa yang dikhabarkannya, mentaati semua perintahnya, menjauhi apa yang dilarangnya, dan tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya. Penerimaan dan ketaatan serta ibadah kepada-Nya melalui petunjuk Rasul adalah hasil dari persaksian ke atas Nabi yang kemudian dari sini muncul kewajiban-kewajiban yang perlu dijalankan.

Kewajiban kami (muslim) kepada Rasul adalah mengimanainya, mencintai, mengagungkan, membelanya, mencintai para pencintanya, menghidupkan sunnahnya, memperbanyak shalawat, mengikutinya dan mewarisi risalahnya. Dengan kewajiban ini setiap muslim akan sentiasa menjaga dirinya berada di dalam saf Islam. Kewajiban ini sebagai janji dan komitmen dari persaksian kita kepada Nabi bahawa Muhammad SAW adalah RasullulLah.

Hasiyah

1. Muhammad RasullulLah.

Sarahan

· Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang dijadikan sebagai Nabi dan Rasul penutup. Beliau sebagai model terbaik dan melengkapi nabi dan rasul sebelumnya. Risalah yang dibawanya sangatlah bersesuaian dengan keadaan saat ini dan diperuntukkan bagi semua manusia.

· Berbagai kelebihan dan keutamaan pada diri Nabi sangatlah banyak, sehingga kita perlu menyimpulkan bahawa beliaulah yang paling sesuai untuk diikuti. Kemudian bagaimanakah kewajiban kita kepadanya?

Dalil
· 33:40, Muhammad SAW sebagai Nabi penutup
· 34:28, diperuntukkan kepada semua manusia

2. Membenarkan apa yang dikabarkannya

Sarahan

· Nabi Muhammad SAW adalah Rasul yang membawa kebenaran. Setiap yang disampaikannya adalah benar dan berasal dari Allah SWT. Beliau mengajak kita untuk beriman dan taat kepada Allah dan Rasuul-Nya. Usaha pertama sebelum kita beriman, kita mesti menerima dan membenarkan apa yang akan kita yakini. Selama kita tidak menerima maka selama itu kita tidak dapat membenarkan risalah Nabi dan juga tidak akan kita beriman kepada-Nya. Orang yang membenarkan risalah-Nya adalah orang yang bertaqwa.

Dalil
· Hadits.
· 39:33, orang yang membawa kebenaran (Muhammad SAW) dan orang-orang yang membenarkannyaadlah mereka itu orang yang taqwa.

3. Mentaati semua perintahnya

Sarahan

· Orang yang beriman adalah tentera yang siap dan sedia mendapat arahan dan perintah dari atasan. Atasan kita adalah allah SWT dan Nabi SAW. Dialah yang berhak sebagai atasan kita kerana dialah pencipta, pemberi rezki, pengatur, dan pemiliki kita. Sedangkan Nabi adalah orang yang ditunjuk langsung oleh Allah sebagai pembimbing kita. Sikap kita yang terbaik adalah dengar dan taat perintah-Nya.Kerana setiap perintah itu adalah untuk kebaikan kita juga.

Dalil
· 24:51, sesungguhnya perkataan orang beriman apabila dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, supaya dihukum antara mereka, bahawa mereka berkata: kami dengar dan kami taat. Mereka itulah orang yang menang
· 5:7, kami dengar, kami taat dan takutlah kamu kepada Allah

4. Menjauhi apa yang dilarangnya

Sarahan

· Muhammad SAW sebagai rasul yang mendapat lesen dari Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya maka kita mesti mengiktiraf keadaan beliau dan menjadikan diri Nabi sebagai bahagian di dalam kehidupan kita. Beliau berhak mengatur kehidupan kita kerana ini untuk kebaikan kita sendiri. Oleh kerana itu, apabila beliau melarang sesuatu maka ikuti larangannya. Inilah jaln terbaik.

Dalil
· 59:7, &ldots; apa-apa yang diberikan rasul kepadamu, hendaklah kamu ambil dan apa-apa yang dilarangnya, hendaklah kamu hentikan dan takutlah kepada Allah.

5. Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya

Sarahan

· Mentaati Allah mesti melalui ketaatan kepada Rasul. Yang ditaati adalah syariat yang dibawanya sama ada yang disampaikan di dalam Al Qur'an ataupun Sunnah Nabi. Kita tidak akan dapat beribadah kecuali mengikuti Rasul dan syariat-Nya.

Dalil
· hadits
· 4:80, barang siapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.

6. Kewajiban terhadap rasululLah

a.Mengimani

Sarahan

· Kewajiban kita terhadap Nabi adalah mengimaninya. Dengancara ini kita akan terhindar dari api neraka dan azab yang pedih

Dalil
· hadits.
· 61:10, 11, suatu perniagaan yang akan melepaskan kita dari azab yang pedih adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjuang di jalan Allah dan Rasul-Nya.

b. Mencintai

Dalil
· hadits,

c. Mengagungkan

Dalil
· (48:7)

d. Membelanya

Dalil
· (9:40, 61:14)

e. Mencintai para pencintanya

Dalil
· (48:29)

f. Menghidupkan sunnahnya

Dalil
· (Hadits, 3:130)

g. Memperbanyak sholawat

Dalil
· (33:56)

h. Mengikutinya

Dalil
· (3:31)

i. Mewarisi risalahnya

Dalil
· (48:28)

Ringkasan Dalil
Muhammad RasullulLah: membenarkan apa yang dikabarkannya (Hadits, 39:33),
Mentaati semua perintahnya (24:51, 5:7, 4:115)
Menjauhi apa yang dilarangnya (59:7)
Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya (hadits, 4:80)
Kewajiban terhadap rasululLah mengimani (hadits, 61:11)
Mencintai (hadits)
Mengagungkan (48:7)
Membelanya (9:40, 61:14)
Mencintai para pencintanya (48:29)
Menghidupkan sunnahnya (Hadits, 3:130)
Memperbanyak sholawat (33:56)
Mengikutinya (3:31)
Mewarisi risalahnya (48:28)

Kekhususan risalah rasul

Kekhususan Risalah Muhammad SAW

Sinopsis

Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan dengan para rasul lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut adalah sebagai nabi penutup, penghapus risalah sebelumnya, membenarkan nabi sebelumnya, menyempurnakan risalah, diperuntukkan bagi manusia seluruh alam, dan sebagai rahmat bagi alam semesta. Ciri-ciri ini dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak dimiliki oleh para Rasul sebelumnya. Nabi Muhammad sebagai penutup bererti tidak ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW, ia pun menghapuskan risalah sebelumnya yang bererti risalah sebelumnya tidak lagi digunakan setelah datangnya Nabi Muhammad SAW, beliaupun membenarkan Nabi sebelumnya dan adanya Nabi Muhammad tidak untuk kaumnya sahaja tetapi bagi seluruh manusia dan bagi semesta Alam.

RasululLah tampil sebagai pembawa risalah Islam yang mencakupi huda dan dienul Haq. Selain itu hadirnya RasululLah SAW di tengah kita adalah sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan, menyeru ke jalan Allah dan sebagai pelita yang menerangi.

Hasiyah

1. Khotama Al Anbiya (Nabi penutup)

Sarahan

· Allah SWT te;ah menurunkan Nabi sebanyak 124,000 dan Rasul sebanyak 313 orang. Namun demikian di dalam Al Qur'an yang disebutkan hanya sebanyak 25 orang sahaja. Perhatikan Al Qur'an surat 40:78, 4:163-164, 6:84-86. Seperti juga ada diungkapkan bahawa setelah Rasul Musa AS ada sebanyak 36 pelanjut Risalahnya. Sedangkan penutup bagi semua Rasul dan Nabi itu adalah Nabi Muhammad SAW.

Dalil
· 33:40, Muhammad itu bukan bapa salah seorang diantara lelaki kamu tetapi dia adalah Rasul Allah dan kesudahan dari Rasul-Rasul Allah

2. Nasikhu Ar Risalah (penghapus risalah)

Sarahan

· Risalah terdahulu hanya untuk kaum tertentu sahaja, sehingga hanya sesuai untuk kaum tersebut. Selain itu risalah terdahulu mengikuti keadaan dan situsai serta keperluaan semasa waktu itu sehingga hanya sesuai pada saat tersebut sahaja.

· Risalah Nabi Muhammad sebagai pelengkap dari risalah sebelumnya dan sekaligus memansukhkan risalah sebelumnya. Risalah Nabi Muhammad SAW sesuai dan dapat digunakan oleh semua manusia dan dapat diamalkan hingga hari kiamat.

· Risalah terdahulu yang dibawa oleh ratusan Nabi dan Rasul mempunyai pendekatan dakwah yang sesuai dengan pendekatan kaumnya misalnya pendekatan dakwah Nabi Daud dengan kekuatan fizikal, Nabi Sulaiman pandai bercakap dengan haiwan, pokok, jin dan mempunyai kekuatan memindahkan kerajaan dan sebagainya, Nabi Ibrahim berdakwah dengan memotong semua kepala berhala, Nabi Isa AS tidak berkahwin dan banyak contoh lainnya. Disimpulkan bahawa pendekatan-pendekatan dakwah dan risalah yang dibawa oleh Nabi sebelumnya tidaklah sesuai lagi bagi zaman sekarang.

Dalil
· Hadits.
· 33:40, sebagai penutup nabi. 61:8, membenarkan para nabi sebelumnya.
· 34:28, ditujukan untuk seluruh manusia.
· 21:107, menjadi rahmat bagi alam semesta.

3. Musoddiqu Al Anbiyak (membenarkan para nabi)

Sarahan

· Banyak tentangan dan cabaran yang mencuba menghapuskan agama Allah, namun demikian Allah SWT sentiasa menjaga dan memeliharanya dari serangan kaum kafir. Di antaranya dengan memenangkan Islam atas agama lainnya atau dengan menurunkan para Rasul dan Nabi untuk kembali menegakkan kesilapan atau kejahiliyahan ummat. Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir melengkapi risalah sebelumnya dan dijadikan sebagai rujukan utama bagi ummat Islam

Dalil
· 61:8,9 Mereka hendak memadamkan risalah Allah tetapi Allah SWT pelihara dan menyempurnakannya. Kemudian Allah SWT mengutus Rasul-Nya dengan memberikan petunjuk dan agama yang benar, supaya Dia memenangkan agama Allah itu atas sekalian agama.

4. Mukammilu Ar Risalah (penyempurna risalah)

Sarahan

· Selain membenarkan Rasul dan Nabi sebelumnya yang membawa risalah Islam. Kehadiran nabi Muhammad SAW juga diperuntukkan menyempurnalkan risalah sebelumnya. Risalah sebelumnya cenderung diperuntukkan bagi suatu kaum tertentu sahaja dan bagi saat tertentu. Berbeza dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk semua manusia (tidak untuk kaumnya sahaja) dan berlaku hingga hari kiamat.

5. Kaafatalinnaas (untuk seluruh manusia)

Sarahan

· Rasul Muhammad SAW berbeza dengan para Rasul dan Nabi sebelumnya di mana Nabi Muhammad SAW diutus bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan dengan tidak mengira suku, bangsa, warna kulit, bahasa dan sebagainya. Sehingga dapat dilihat perkembangan Islam pada masa ini di mana muslim tersebar di seluruh pelusuk dunia.

Dalil
· 34:28, Kami tiada mengutus engkau Ya Muhammad melainkan kepada sekalian ummat manusia untuk memberi khabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui

6. Rahmatul Alamin (rahmat bagi alam semesta)

Sarahan

· Kehadiran Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam yang tidak sahaja manusia tetapi juga alam, haiwan, pokok dan sebainya. Manusia pun dengan kehadiran Nabi Muhammad mendapatkan rahmat dan kebaikan. Manusia kafir dan jahiliyah pun mendapatkan rahmat dari kedatangan Islam. Dengan demikian Islam dan Nabi Muhammad tidak hanya untuk ummat Islam tetapi kebaikannya juga dirasakan oleh manusia lainnya. Islam adalah membawa agama fitrah yang sesuai dengan penciptaan manusia, jadi apabila Islam disampaikan maka akan dirasakan sesuai oleh manusia.

· Alam, haiwan dan pokok pun dilindungi dan dipelihara dengan kedatangan Islam. Umat Islam sebagai khalifah di muka bumi melaksanakan pemeliharaan dan penjagaan alam dengan demikian kestabilan terwujud dan alam serta isinya menjadi damai.

Dalil
· 21:107, kami tiada mengutus engkau (ya Muhammad), melainkan menjadi rahmat untuk semesta alam.

7. Risalatul Islam

Sarahan

· Risalah Nabi Muhammad SAW adalah risalah Islam, yang dibawanya adalah sesuatu yang benar. Hal ini tercermin dari akhlak, keperibadian dan sifat-sifat Nabi yang mulia.

· Inti dari risalah Nabi Muhammad SAW adalah huda (petunjuk) dan dien yang benar. Risalah membawa huda kerana Islam itu sendiri sebagai panduan bagi manusia.

Dalil
· 48:28, Dia yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar), supaya agama itu mengalahkan semua agama. Dan Allah cukup menjadi saksi.

8. Ad dakwah

Sarahan
· Rasul menggunakan Islam sebagai petunjuk dan juga Allah menangkan Islam sebagai dienul Haq ke atas agama-agama lainnya. Usaha ini tidak akan tercapai apabila tidak dilaksanakan dakwah.

· Rasul dalam menjalankan dakwahnya mempunyai peranan sebagai saksi atas ummatnya, memberi penyampaian nilai-nilai Islam yang bersifat kabar gembira ataupun kabar peringatan.

· Allah SWT sekali lagi menegaskan bahawa Rasul berdakwah dengan menyeru manusia agar kembali kepada Allah dan kemudian Rasul sebagai pelita yang menerangi.

· Peranan Nabi yang digambarkan di dalam surat 33:45-46 adalah sebagai da'i. Beliau berdakwah dengan mengajak manusia dan bersifat sebagai pelita yang sentiasa dijadikan rujukan bagi manusia.

Dalil
· 33:45-46, Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi atas ummat dan untuk memberi khabar gembira dan khabar takut. Dan untuk menyeru (manusia) kepada Allah dengan izin-Nya, dan menjadi pelita yang menerangi.

Ringkasan Dalil Muhammad
Penutup para Nabi (33: 40)
Penghapus risalah sebelumnya ( hadits )
Membenarkan para Nabi sebelumnya (61:8)
Penyempurna risalah sebelumnya, ditujukan untuk seluruh manusia (34:28)
Ditujukan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (21:107)
Risalah Muhammad adalah risalah Islam: intinya petunjuk / Al Qur'an dan dien yang benar/Al Islam
Wajib berdakwah:
Menjadi saksi (33:45)
Memberi berita gembira (33:45)
Memberi peringatan (33:45)
Menyeru ke jalan Allah (33:46)
Cahaya yang menerangi (33:46)

Tugas seorang rasul

Tugas-tugas Kerasulan

Sinopsis

Tugas Rasul dapat dibahagikan kepada dua iaitu menyampaikan risalah dan menegakkan dienulLah. Kedua tugas ini adalah inti sari dari perintah Allah SWT dzan amaln dakwah Nabi Muhammad SAW. Risalatud dakwah yang dibawa oleh Nabi adalah memperkenalkan masyarakat Jahiliyah kepada penciptanya, perkara ini tidak lah begitu sukar kerana setiap manusia mempunyai fitrah untuk menerima kholiq. Setelah itu menjadikan mereka sebagai muslim. Sebagai muslim, perlu untuk mengetahui bagaimana cara beribadah dan mengikuti Islam.

Tugas Rasul diantaranya adalah menjelaskan cara pengabdian kepada Allah, menjelaskan Islam sebagai panduan hidup. Usaha menyampaikan risalah secara berkesan dengan melaksanakan tarbiyah Islamiyah iaitu dengan menekankan kepada arahan dan nasihat.

Tugas kedua adalah menegakkan dienulLah. Tugas ini tidak semua muslim memahaminya atau tidak mengetahui bagaimana untuk merealisasikannya. Rasul sebagai pembawa risalah adalah suatu pengetahuan umum bagi kita tetapi tidak demikian dengan peranan untuk menegakkan agama Allah. Beberapa aktiviti untuk menegakkan dien Allah ini adalah menegakkan khilafah, membangun rijal, minhajud dakwah dan merealisasikan risalah.

Hasiyah

1. Wazifatur Rasul (tugas Rasul)

Sarahan

· Allah SWT memerintahkan Rasul untuk menyampaikan wahyu dan sebagai hasil dari penyebaran wahyu ini adalah terbentuknya dienulLah. Oleh kerana itu tugas utama menyampaikan dakwah ini juga perlu diiringi dengan menegakkan dien Allah. Kedua tugas ini saling berkaitan oleh sebab itu, kita perlu memahaminya secara mendalam agar dapat menjalankan dakwah dengan baik. Menyampaikan risalah adalah pekerjaan Nabi yang utama dan kita pun sudah mengikuti tugas ini sebagai kewajiban dari seorang Muslim. Namun demikian, tidak ramai muslim mengetahui dan bagaimana menyusun dakwah hingga tegaknya dien Allah.

Dalil
· 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah
· 42:13-15, Allah memberikan wasiat kepada para Rasul untuk menegakkan dien.

2. Risalatud Dakwah (menyampaikan dakwah)

Sarahan

· Tugas Rasul yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan merupakan ciri-ciri dari kerasulan adalah menyampaikan dakwah kepada manusia. Dalam menyampaikan dakwah, Allah SWT di dalam firmannya banyak yang menggugah hati manusia dengan mengingatkan mereka kepada ciptaan Allah yang maha agung, sama ada memperlihatkan alam semesta, haiwan ataupun tumbuh-tumbuhan. Setelah itu bagaimana cara beribadah. Usaha perubahan ini dilakukan oleh Rasul secara berkesan melalui tarbiyah Islamiyah.

Dalil
· 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah
· 33:39, Nabi menyampaikan risalah agama Allah

a. Makrifatul Kholiq (mengenal pencipta)

Sarahan

· Mengenal Allah adalah suatu yang mudah bagi fitrah manusia. Mengenal Kholik melalui makhluk iaitu alam semesta dan manusia, seperti kejadian alam, proses pembentukan manusia, pergantian siang malam dan sebagainya. Akal sebagai suatu wasilah untuk mengenal kholik. Para saintis mempunyai kemampuan menerangkan peristiwa alam, namun tidak semua diantara mereka yang dapat mengaitkannya kepada pencipta (Allah).

Dalil
· 41:53, Allah Swt memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami di ufuq dan pada diri mereka sendiri.
· 3:190, Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi dan pertikaian malam dan siang menjadi tanda bagi orang yang berakal.

b. Kayfiyatul Ibadah (cara beribadah)

· Mengabdi kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan Rasul adalah ibadah. Bagaimana cara beribadah, Allah SWT tidak sebutkan secara detil. Rasul yang kemudian menjelaskannya kerana Rasul sebagai manusia dan sesuai untuk masanya. Dengan model dari Rasul dalam menjalankan ibadah maka jelaslah satu per satu amalan dan cara yang benar dalam beribadah kepada Allah.

Dalil
· Hadits, Sholatlah kamu seperti halnya aku sholat.

c. Minhajul Hayah (pedoman hidup)

Sarahan

· Menyampaikan risalah selain berkaitan dengan pengenalan kepada Kholiq dan cara ibadah, juga mengenalkan panduan hidup (Islam) secara benar. Islam sebagai minhajul hayat menggambarkan Islam sebagai dien yang menyeluruh dan lengkap yang mencakupi segala aspek dalam kehidupan seperti politik, negara, bermasyarakat dan ber ekonomi.

Dalil
· 3:19, Islam sebagai dien yang Allah redhai
· Hadits

d. Tarbiyah

Sarahan

· Tarbiyah adalah minhaj Rabbaniyah yang penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam menjalankan dakwah ini. Tarbiyah sebagai cara yang berkesan dalam membangun rijal ke arah pembentukan syaksiyah Islamiyah dan pembentukan daiyah. Jadi media penyampaian risalah Nabi yang utama dan sangat berperanan adalah Tarbiyah. Di dalam tarbiyah mencakupi taujih (arahan) dan nasihah.

Dalil
· Hadits dan Sirah Nabawiyah seperti tarbiyah di rumah Arqom b Abi Arqom.
3. IqomatuddienulLah (menegakkan dien Allah)

Sarahan

· Menegakkan dienulLah juga merupakan perintah atau arahan yang datangnya dari Allah. Tegaknya dien mesti dimulai oleh tegaknya Islam di dalam diri peribadi, keluarga dan masyarakat. Usaha ini tercapai melalui penyampaian risalah, dimana tarbiyah adalah cara yang paling berkesan untuk mencapai objektif ini.

· Tegaknya dien perlu didukung oleh penyusunan peribadi dan pembentukan strategi untuk mencapai kejayaan Islam di tengah masyrakat. Perancangan dan pentadbiran dakwah nabi sudah dibuktikan kejayaannya.

Dalil
· 42:13-15, Allah memberikan wasiat kepada para Rasul untuk menegakkan dien.

a. Iqomatul Khilafah (menegakkan khilafah)

Sarahan

· Mengikut kepada firmanNya bahawa setiap mukmin akan diberi kedudukan sebagai khalifah di muka bumi ke atas makhluk lainnya. Namun demikian dari segi kenyataan tidak semuanya orang Islam mendapatkan kedudukan khalifah. Mereka yang mendapatkan peranan khalifah adalah mereka yang berusaha untuk berdakwah dan menegakkan dien Allah sahaja.

Dalil
· 24:55, Allah akan mengangkat kamu menjadi khalifah sebagaimana orang sebelum kamu, Allah akan menetapkan agama Islam yang direhainya untuk mereka, dan akan mengganti ketakutan mereka dengan keamanan.
· 48:27, Pandangan Nabi yang dibenarkan Allah dalam meramalkan kemenangan Islam.

b. Binau Rijal (membangun Rijal)

Sarahan

· Menegakkan dien tidak mungkin dikerjakan sendirian sahaja. Usaha ini perlu dilakukan secara berjamaah. Mereka yang bersama pun perlu memiliki kekuatan, kefahaman yang jelas, aqidah yang bersih dan memegang minhaj yang betul. Kebersamaan dari kader - kader diperolehi melalui pembangunan rijal. Tarbiyah adalah usaha untuk membangun rijal yang dipersiapkan sebagai tonggak dakwah. Cara bagaimana bina rijal ini kita merujuk kembali bagaimana Rasul melaksanakan pembinaan kepada para sahabat.

Dalil
· 3:104, bentuklah dari sebahagianmu orang untuk melakukan amar makruf dan nahiy mungkar

c. Minhajud Dakwah (panduan dakwah)

Sarahan

· Al Qur'an dan Sunnah adalah minhaj dakwah yang penuh dengan petunjuk-petunjuk bagaimana menjalankan dakwah. Banyak contoh-contoh misalnya kita disuruh berdakwah lembut, ramah, tidak boleh keras, dengan pengajaran yang baik, nasehat, memaafkan dan mengampunkan mereka.

· Minhaj Dakwah dalam menegakkan dien juga membincangkan bagaimana dakwah melalui pendekatan ekonomi, budaya, sosial dan politik. Selain itu Rasul juga menggambarkan dakwah mengikuti potensi masing-masing seperti di zaman sekarang sebagai consultant, accountant, engineer dan sebagainya.

Dalil
· 3:159, pendekatan dakwah yang lembut dan ramah dapat mengelakkan mad'u dari bercerai berai. Elakkan berbuat jahat, berhati kasar dalam pendekatan dakwah.

d. Tathbiqur Risalah (aplikasi risalah)

Sarahan

· Aplikasi dari penerimaan risalah Islam adalah mengamalkan Islam secara keseluruhannya dalam kehidupan seharian. tegaknya dien tidak akan wujud apabila mereka yang menerima sekedar tahu dan kemudian tidak mengamalkan. Tegaknya dien akan tercapai apabila setiap individu mengaplikasikannya dalam hidup. Setelah mereka tahu, kemudian diamalkan kedalam dirinya dan didakwahkan kepada orang lain merupakan usaha yang dapat mempercepat tegaknya dien di muka bumi ini.

Dalil
· 2:208, Orang beriman disuruh masuk (mengamalkan) Islam secara keseluruhan
· 6:162, katakanlah sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku, semuanya bagi Allah, tuhan semesta alam.

Ringkasan Dalil

Umum:
Menyampaikan risalah (5:67, 33:39)
Memperkenalkan Al Khaliq (7: 175)
Menjelaskan cara pengabdian (hadits)
Menjelaskan pedoman hidup (hadits)
Mendidik para sahabat: dengan arahan dan nasihat

Khusus:
Menegakkan dienulLaah (42: 13-15)
Menegakkan khilafah (24:55, 48:27)
Membina kader (3:104)
Membuat konsep dakwah (3:159)
Melaksanakan panduan hidup (2:208, 6:162)

Sifat Rasul

Sifat-sifat Rasul

Sinopsis

Mengenal Rasul perlu mengenal sifat-sifatnya. Bahagian tingkah laku, personaliti, dan penampilan diwarnai oleh sifat seseorang. Begitupun Nabi Muhammad SAW dapat digambarkan melalui sifat-sifatnya. Mengetahui sifat-sifat ini diharapkan kita menyedari siapa sebenarnya Rasul dan kemudian kita dapat mengikutinya. Sifat Nabi seperti manusia biasa yang sempurna dapat diikuti oleh kita, kerana tingkah laku atau perbuatannya seperti yang dilaksanakan manusia maka kita pun mesti dapat mengikutinya. Kemudian kita semakin percaya kepada apa-apa yang dibicarakan atau disampaikan Rasul adalah yang benar kerana sifat beliau yang 'ismah (terpelihara dari kesalahan), selain itu beliau adalah orang yang cerdas bererti apa yang dibawanya adalah hasil daripada pemikiran dan analisa yang mendalam, tepat dan baik. Sifat amanah adalah juga sifat asas yang setiap manusia mesti menyenangi berkawan dengan mereka yang amanah, kita sebagai muslim perlu mengikuti sifat ini dengan sempurna begitupun dengan sifat lainnya seperti tabligh dan iltizam. Sifat-sifat ini menggambarkan akhlak mulia yang diwarnai oleh akhlak Al Qur,an dan sangatlah sesuai dijadikan sebagai contoh yang baik bagi kita.

Hasiyah

1. Basyariyah (manusia)

Sarahan

· Rasul sebagai manusia biasa seperti kita semua. Perbezaannya adalah Allah memberikan wahyu untuk disampaikan kepada orang lain. Kenapa Allah SWT perlu menegaskan bahawa Rasul itu manusia biasa. Dengan penegasan ini maka dapat disimpulkan bahawa Rasul dari golongan kita juga, dari manusia yang seperti kita juga misalnya makan, minum, tidur, beristeri, bekerja, belajar, penat, dan sifat-sifat kemanusiaan lainnya. Perbezaannya hanyalah terletak kepada amanah yang Allah berikan kepada Rasul iaitu wahyu. Meyakini betul bahawa Rasul seperti kita maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak perintah Rasul, tidak ada alasan tidak mampu, tidak boleh dan sebagainya. Juga tidak boleh beri alasan anak, isteri, sibuk kerja dan sebagainya kerana Rasul juga mempunyai tanggung jawan demikian juga terhadap anak, isteri dan sebagainya.

Dalil
· 14:11, Rasul sebagai manusia biasa

2. 'Ismah (terpelihara dari kesalahan)

Sarahan

· Manusia biasa yang tidak mendapatkan wahyu mungkin melakukan kesilapan dan kesalahan. Tetapi bagi para Rasul yang diberi amanah untuk menyampaikan dakwah mesti terpelihara dari kesalahan kerana yang disampaikan adalah sesuatu yang berasal dari Allah SWT. Allah SWT perlu memelihara aturan dan firmannya dari kesalahan. Dengan sifat Rasul demikian iaitu dijaga oleh Allah SWT maka apa yang dikeluarkan Nabi adalah benar dan kita perlu meyakininya.

Dalil
· 5:67, Allah memelihara Rasul dari kejahatan manusia
· 66:1, Allah pengampun lagi penyayang

3. Sidq (benar)

Sarahan

· Rasul - rasul dan Muhammad SAW mempunyai sifat sidq yang membawa kebenaran. Orang yang membawa kebenaran tentunya ia sendiri bersifat sidq sehingga apa yang disampaikan dapat diterima. Oleh itu, dengan sifat ini ramai masyarakat jahiliyah menerima Islam. Sifat sidq bererti mengikuti Islam sebagai sumber kebenaran. Tidak mengikuti Islam bererti mengikuti hawa nafsunya sehingga menjauhkan diri dari kebenaran.

Dalil
· 39:33, Muhammad SAW membawa kebenaran
· 53:3-4, Tiadalah ia berbicara menurut hawa nafsunya

4. Fatanah (cerdas)

Sarahan

· Kecerdasan Rasulullah dapat dilihat bagaimana Rasul menyusun dakwah dan strategi-strategi seperti berperang, berdakwah ke tempat lain dan sebagainya. Di antara kecerdasan Rasul adalah mempunyai pandangan bahawa Islam akan menaklukkan Mekah dan menaklukkan Khaibar. Rasul menggambarkan pada saat tersebut ummat Islam masuk ke Masjidul Haram dengan aman sentosa, serta bercukur dan menggunting rambut kepala tanpa sedikitpun. Kecerdasan Rasul dalam memperkirakan kekuatan Ummat Islam dan kelemahan pihak lawan juga dibuktikan di dalam peperangan lainnya.

Dalil
· Hadits
· 48:27, pandangan Nabi terhadap kemenangan Islam

5. Amanah

Sarahan

· Sifat lainnya adalah Amanah. Amanah secara umum bererti bertanggungjawab terhadap apa yang dibawanya, menepati janji, melaksanakan perintah, menunaikan keadilan, memberikan hukum yang sesuai dan dapat menjalankan sesuatu yang disepakatinya. Sifat demikian dimiliki oleh para Rasul dan kita mesti mengikutinya. Sifat ini sangatlah diperlukan di dalam kehidupan kita tidak hanya dalam segi ibadah khusus tetapi secara umum seperti bekerja, belajar dan berhubungan dengan orang lain. Bos di tempat kita bekerja akan menyenangi kita yang mempunyai sifat amanah ini bahkan dengan sifat ini kita akan berjaya dan berprestasi.

Dalil
· 4:58, Alah menyuruhmu supaya menunaikan amanah

6. Tabligh (menyampaikan)

Sarahan

· Salah satu rahsia kenapa Islam tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok tempat dan bagaimana pula dengan cepatnya perubahan-perubahan di tengah masyarakat.Kenapa jumlah bilangan pengikut Islam semakin hari semakin ramai dan semakin banyak yang menyokongnya. Jawabannya adalah sifat tabligh dimiliki oleh Rasul dan pengikutnya. Setiap muslim merasakan bahawa dakwah atau menyampaikan Islam sebagai suatu kewajiban yang perlu dilaksanakan di mana sahaja dan bila masa sahaja. Ertinya dalam keadaan bagaimanapun, Ummat Islam sentiasa menyampaikan risalah ini kepada siapa sahaja yang menerimanya.

Dalil
· 5:67, Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadanya

7. Iltizam (komitmen)

Sarahan

· Rasulullah SAW beserta Rasulnya sangatlah dikenal dengan komitmenya dengan Islam dan apa yang dibawanya. Beliau tahan dan tidak merasa takut sedikitpun menghadapi cabaran dan tantangan dari pihak jahiliyah. Rasul selalu komitmen dan dapat menghadapi cabaran dengan baik. Sifat iltizam ini perlu dipupuk pada diri kita kerana dengan sifat inilah, nilai-nilai Islam pada diri kita menjadi terpelihara dengan baik. Tanpa iltizam maka godaan syaitan dan gangguan kafir menjadi terasa pada kita dan perubahan berlaku bahkan menjadi futur dan sesat . NauzubilLah. Kemenangan bersama-sama dengan sifat iltizam ini.

Dalil
· 17:74, kalau sekiranya tiadalah kami tetapkan komitmen engkau, sesungguhnya hampir engkau condong sedikit kepada mereka itu.
· 68:1-8, menggambarkan bagaimana Muhammad SAW disebut gila kerana ia tetap komitmen dengan Islam, tahan dari cabaran kesesatan dan tidak mengikuti orang yang mendustakan agama Allah.

8. Khuluqin Azim (akhlak yang mulia)

Sarahan

· Sifat-sifat yang dimiliki oleh para rasul menggambarkan akhlak yang mulia. Akhlak mulia bererti akhlak yang tinggi kemudian untuk mencapainya perlu proses dan latihan. Tidak semua manusia boleh mencapai akhlak ini kecuali mereka yang mengikuti tarbiyah islamiyah. Akhlak mulia yang dimiliki seseorang maka akan disenangi oleh masyarakat di sekitarnya, mereka menerima dan menyambut individu yang berakhlak mulia. Sunnah dakwah melihatkan bahawa kebencian pihak Jahiliyah kerana aqidah yang dibawa ummat Islam bukan kerana akhlaknya. Mereka menerima akhlak Islam kerana tidak merugikannya bahkan menguntungkannya.

Dalil
· 68:4, Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai akhlak yang mulia.

9. Akhlak Qur'an

Sarahan

· Akhlak mulia adalah juga akhlak Al Qur'an. Bererti akhlak Rasul adalah amalan dan tingkah laku yang sesuai dengan Al Qur'an atau yang diarahkan oleh Al Qur'an. Jadi untuk mendapati akhlak mulia seperti yang dimiliki Rasul maka mesti mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-harinya. Al Qur'an berjalan adalah akhlak Rasul.

Dalil
· Hadits, bertanya kepada Aisyah RA bagaimanakah akhlak RasululLah ? jawabannya adalah khuluquhu Al Qur'an.

10. Uswatun Hasanah (teladan yang baik)

Sarahan

· Pada diri Rasul Muhammad SAW terdapat contoh yang baik iaitu akhlak yang mulia yang digambarkan oleh Allah SWT. Sebagai contoh yang nyata bagaimana menjadi muslim yang berakhlak mulia dan bagaimana al Qur'an tertanam dalam diri kita maka ikutilah Nabi Muhammad SAW. mereka yang mengikuti nabi ini adalah mereka yang mengharapkan rahmat Allah dan hari yang kemudian, serta ia banyak mengingat Allah.

Dalil
· 33:21, Sesungguhnya pada Rasul Allah (Muhammad) ada ikutan yang baik bagimu.

Ringkasan Dalil
Sifat-sifat Rasul:
Manusia sempurna (14:11, 25:8)
Terpelihara dari kesalahan (5:67, 80:1, 66:1)
Benar (39:33, 53:3-4)
Cerdas (Hadits, 48:27)
Amanah (4:58, 69:44-46)
Menyampaikan (5:67, 81:24, 80:1-2)
Komitmen yang sempurna (17: 73, 68:6)
Akhlak yang agung (68:4) iaitu akhlak Qur'an - Hadits
Sebagai suri teladan (33:21).

Kedudukan Rasul

Kedudukan Rasul

Sinopsis

Muhammad RasululLah SAW adalah sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah lainnya. Sebagai hamba maka Rasul mempunyai ciri yang juga sama dengan manusia lainnya seperti beliau sebagai manusia, mempunyai nasab dan jasadnya. Sebagai hamba ini menunjukkan bahawa Nabi adalah manusia biasa yang Allah berikan kemuliaan berupa wahyu dari Allah. Untuk mengetahui Nabi sebagai hamba dapat kita ketahui secara pasti dari perjalanan sirah Nabi , khususnya di dalam fiqh sirah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga sebagai rasul di antara para rasul. Sebgai rasul , Nabi bersifat menyampaikan risalah, menjalankan amanah dari Alah, dan sebagai pemimpin ummat. Perjalanan nabi sebgai Rasul dalam menyampaikan dakwah dan misi dapat dilihat dari dakwah-dakwah Nabi seperti di dalam fiqh dakwah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga membawa sunnah yang dijadikan sebagai fqhul Ahkam. Kedudukan Rasul dapat digambarakan didalam sirah nabi, sunnahnya dan dakwahnya sehingga dari kedudukan ini banyak yang kita ambil sebagai fiqh sirah, fiqh ahkam dan fiqh dakwah.

Hasiyah

1. Abid min ibadillah

Sarahan

· Rasul Muhammad SAW adalah sebagai hamba dan manusia biasa yang juga makan, minum, pergi ke pasar, beristeri, berniaga dan segala aktiviti manusia dikerjakan dan ditunaikan dengan baik. Rasul melaksanakan keperluan dan keperluan sebagai mana manusia lainnya melaksanakan keperluannya. Dari keadaan ini dapat disimpulkan bahawa Rasul sebagai manusia dan kita pun sebagai manusia sehingga apa yang dikerjakan oleh Nabi juga dapat dilaksanakan oleh kita secara baik. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakan perintah Rasul kerana Allah telah mengutus Rasul dari kalangan manusia juga.

· Yang membezakan rasul dengan manusia yang lain ialah Rasul mendapat wahyu iaitu menyuruh kita mengilahkan Allah sahaja.

Dalil
· 18:110, Rasul adalah manusia biasa seumpamamu
· 17:1, Rasul disebut oleh Allah sebagai hambanya

a. Insan

Sarahan

· Rasul sebagai manusia digambarkan makan, ke pasar dan sebagainya. Perilaku ini menggambarkan suatu aktiviti sehari-hari manusia. Apabila Rasul sebagai manusia maka dakwah mudah dilaksanakan dan mudah diterima, tidak ada alasan bagi manusia untuk menolaknya. Apabila malaikat sebagai Nabi maka banyak alasan untuk tidak melaksanakan perintah Allah. Kaum Yahudi sentiasa menyoal kehadiran Rasul yang berasal dari manusia. Sebetulnya mereka mengada-adakan soalan yang didasari kekufurannya kepada Allah.

· Rasul sebagai manusia juga dijelaskan dengan peranan Rasul sebagai suami dan bapa dari anak-anaknya. Dengan peranan ini menjadikan manusia lebih sempurna dan dapat mengikutinya dengan baik setiap amalan dan arahannya.

Dalil
· 25:7, Rasul sebagai manusia yang juga makan, berjalan ke pasar
· 13:38, Rasul mempunyai isteri, anak.

b. Nasab

Sarahan

· Rasul berasal dari kaum Quraish. Bapanya yang bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Beliau mempunyai keluarga dan keturunan yang jelas. Begitupun tentang sejarah kelahiran dan asal usulnya. Sejarah yang menjelaskan bagaimana nabi dibesarkan sehingga menjadi Rasul juga banyak terdapat di berbagai buku sirah Nabi.

Dalil
· Hadits dan Sirah Nabi

c. Jism

Sarahan

· Jism nabi Muhammad SAW digambarkan banyak oleh hadits seperti rambutnya yang rapi dan selalu disikat kemas, badannya yang kuat, tingginya sederhana dan sebagainya. Dari gambaran jasad ini Nabi adalah manusia yang juga sebagai manusia biasa lainnya.

Dalil
· Hadits dan sirah

d. Sirah Nabawiyah

Sarahan

· Penggambaran Nabi sebagai hamba Allah terdapat di dalam sirah nabawiyah. Penggambaan ini dijadikan sebagai pengajaran , menerangkan sesuatu dan juga dapat sebagai petunjuk bagi kita yang membacanya. Dari sirah nabawiyah dapat disimpulkan bahawa Nabi sebagai hamba Allah dan menjalankan aktiviti-aktivitinya sebagai manusia biasa.

Dalil
· 12:111, Kisah di dalam sirah dijadikan sebagai pelajaran

2. Rasul minal mursalin

Sarahan

· Muhammad SAW selain sebagai hamba biasa juga sebagai Rasul yang mempunyai keutamaan dan ciri-ciri kerasulan. Muhammad seperti Rasul lainnya juga mempunyai mukjizat dan tugas-tugas mulia. Walau bagaimanapun Rasul juga seperti manusia yang akan meninggal pada saatnya.

Dalil
· 3:144, Muhammad itu sebagai Rasul yang sesungguhnya telah terdahulu beberapa Rasul sebelumnya.

a. Tabligh Risalah

Sarahan

· Peranan Rasul yang utama adalah menyampaikan risalah Tuhan kerana inilah yang membezakan nya dengan manusia biasa. Rasul membawa manusia untuk mengabdi kepada Ilah yang satu iaitu Allah SWT. Menyampaikan misi Islam dan memberikan contoh adalah aktiviti utama para Rasul

Dalil
· 72:28, Rasul-rasul itu telah menyampaikan risalat Tuhannya.
· 33:39, Rasul yang menyampaikan risalah Agama Allah

b. Adaul Amanah

Sarahan

· Rasul telah menunaikan amanahnya sebagai rasul iaitu menyampaikan risalah kepada manusia. Menunaikan amanah dan tugas menyampaikan misi ini merupakan peranan Rasul. Bukti bahawa Rasul telah menunaikan amanah ini adalah pengikut-pengikutnya yang setia dan menyebarkan dakwah kepada manusia.

Dalil
· 72:28, Rasul telah menyampaikan risalat Tuhannya.
· 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Allah

c. Imamatul Ummat

Sarahan

· Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul juga sebagai Imam yang bertanggung jawab ke atas ummatnya. Pada hari kiamat Nabi berperanan sebagai Ummat. Hal ini menunjukkan bahawa Nabi juga bertanggungjawab terhadap apa-apa yang sudah disampaikan kepada ummatnya. Ketika dihari penghitungan di hari kiamat Nabi mempertanggungjawabkan ummatnya.

Dalil
· 4:41, Nabi Muhammad sebagai saksi bagi ummatnya
· 17:71, setiap manusia dengan imamnya di hari kiamat

d. Dakwah Nabawiyah

Sarahan

· Al Qur'an dan juga Sirah banyak menjelaskan dakwah nabi. Dari kedua ini muncul fiqh dakwah yang bersesuai dengan realiti, tuntutan, keadaan dan respons tempatan. Misalnya Allah menceritakan perjalanan Hijrah Nabi bersama Abu Bakar yang berada di gua Tsur, didapati banyak ular dan berbagai haiwan yang berbahaya, kemudian nabi berkata janganlah takut sesungguhnya Allah bersama kami. Ayat yang menggambarkan dakwah ini menjadi fiqh dakwah bagi para da'i saat ini khususnya memotivasikan kita agar sentiasa berdakwah walaupun menghadapi banyak cabaran dan rintangan.

Dalil
· 9:40, Rasul menasehati Abu Bakar, janganlah berduka cita sesungguhnya Allah bersama kami.

3. Sunnah

Sarahan

· Dari segi bahasa Sunnah bererti jalan. Maksud Sunnah Nabi adalah segala sesuatu yang disebutkan, diakurkan dan diamalkan. Sunnah Nabi bernilai syar'i dan perlu untuk mengikutinya. Sunnah yang demikian dijadikan sebagai teladan dan ikutan. Sesuatu di luar itu boleh dilaksanakan boleh juga tidak, ia merupakan sesuatu yang tidak wajib seperti Nabi biasa menunggang unta, memakai pakaian budaya Arab, perang dengan pedang, dan sebagainya. Perkara ini adalah wasailul hayah yang boleh berubah dan tidak mesti mengikutinya. Yang perlu diikuti dan bernilai sunnah adalah yang bersifat minhajul Hayat. Sunnah ini dijadikan sebagai fiqh ahkam untuk rujukan beramal atau mengambil keputusan.

Dalil
· Hadits dan sirah Nabi

a. Fiqhul Ahkam

Sarahan

· Bagi muslim dalam menjalankan hidup dan dakwah tentunya menghadapi banyak cabaran selain dari bagaimana mesti menjalani hidup ini dengan sempurna. Peranan hukum atau aturan sebagai panduan membawa kita ke arah yang sempurna sangatlah diperlukan. Rasul dijadikan sebagai tempat ketaatan dan ikutan, dan juga sebagai rujukan hukum. Fiqh ahkam yang digunakan sebagai dalil juga memerlukan pandangan sunnah.

Dalil
· 4: 64, 65, Rasul sebagai rujukan hukum dalam mengurus perselisihan

Ringkasan Dalil
Hamba di antara hamba-hamba Allah (18:110, 17:1)
Seorang rasul di antara para Rasul (26:3, 3: 144)
Keadaannya sebagai manusia (25:7, 13:38), nasabnya (hadits) dan jasadnya (hadits)
Penyampai misi (72:28)
Penunai amanah (5:3, 33:39, 5:67)
Pemimpin ummat (4:41, 17:71)
Sirah/perjalanan hidup nabi - fiqhus sirah (12:112)
Dakwah Nabi - fiqhuh dakwah (9:40)
Fiqih hukum (4:65)

pengertian tentang rosul
belajar arab pasaran

Pengertian Tentang Rasul

Sinopsis

Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Definisi rasul ini menggambarkan kepada kita bagaimana manusia sebagai Rasul yang terbaik di antara manusia lainnya. Sehingga apa yang dibawa, dibincangkan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lainnya. Rasul sebagai pembawa risalah yang Allah berikan kepadanya dan juga Rasul sebagai contoh dan teladan bagi aplikasi Islam di dalam kehidupan seharian. Untuk lebih jelasnya bagaimana mengenal Rasul yang menjalankan peranan pembawa risalah dan sebagai model, maka kita perlu mengenal apakah ciri-ciri dari Rasul tersebut. Ciri-ciri Rasul adalah mempunyai sifat-sifa yang asas, mempunyai mukjizat, sebagai pembawa berita gembira, ada berita kenabian dan memiliki ciri kenabian, juga nampak hasil perbuatannya.

Hasiyah

1. Ar Rasul

Sarahan

· Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia. Rasul adalah manusia pilihan yang kehidupannya semenjak kecil termasuk ibu dan bapanya sudah dipersiapkan untuk menghasilkan ciri-ciri kerasulannya yang terpilih dan mulia. Mengenal rasul mesti mengetahui apakah peranan dan fungsi rasul yang dibawanya. Terdapat dua peranan rasul iaitu membawa risalah dan sebagai model.
· Rasul sebagai manusia biasa yang diberikan amanah untuk menyampaikan risalah kepada manusia.

Dalil
· 18:110, Rasul sebagai manusia biasa seperti mu
· 6:9, Rasul dalam bentuk Rajul bukan malaikat
· 33:40, Muhammad SAW sebagai Rasul Allah

2. Hamilu Risalah

Sarahan
· Rasul membawa risalah kepada manusia, banyak disampaikan di dalam ayat Al Qur'an. Tugas menyampaikan wahyu dan risalah ini adalah tugas dan amanah wajib bagi setiap Rasul. Apa sahaja yang Rasul terima dari Allah maka disampaikan wahyu tadi kepada manusia.
· Rasul dan orang yang menyampaikan risalah Islam tidak akan takut dengan segala bentuk ancaman kerana ia yakin bahawa yang dibawa dan disampaikannya adalah milik Allah yang memiliki alam semesta dan seisinya. Dengan demikian apabila kita menyampaikan pesan sang pencipta maka pencipta (Allah) akan melindungi dan menolongnya.

Dalil
· 5:67, Rasul menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Allah
· 33:39, orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka tidak takut kepada sesiapapun kecuali hanya kepada Allah sahaja.

3. Qudwatu fi tatbiqu risalah

Sarahan

· Dalam menjalankan dan mengamalkan Islam, tidak akan mungkin seorang manusia dapat memahami langsung apa-apa yang ada di dalam Al Qur'an kecuali apabila dapat petunjuk dan contoh dari Nabi. Muhammad dan para rasul lainnya mempunyai peranan dalam menjembatani pesan-pesan dari Allah agar dapat diaplikasikan kepada Manusia. Nabi Ibrahim AS sebagai contoh dalam mengelakkan diri dari menyembah sembahan berhala . Walaupun demikian sebagai umat Muhammad yang wajib diikuti hanya kepada Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan yang sesuai dengan pendekatan bagi manusia sekarang.

Dalil
· 33:21, Muhammad (Rasul) sebagai qudwah yang baik
· 60:4, Ibrahim AS sebagai ikutan dalam melaksanakn Aqidah

4. Alamatu risalah

Sarahan
· Agar memahami peranan Rasul lebih mendalam maka kita perlu mengetahui apakah ciri-ciri Rasul sebenarnya. Rasul yang membawa peranan dan amanah yang cukup berat dalam menjalankan tugasnya mempunyai beberapa keistimewaan yang dijelaskan dalam ciri-ciri Rasul itu sendiri. sifat asa, mukjizat, basyirat, nubuwah dan tsamarat.

5. Sifatul Asasiyah

Sarahan
· Sifat asas rasul adalah akhlak mulia yang terdiri dari sidiq, tabligh, amanah dan fatanah. Sifat asas dan utama ini mesti dipunyai oleh setiap rasul dan orang yang beriman. Tanpa sifat ini maka seorang mukmin kurang mengikuti Islam yang sebenarnya bahkan dapat menggugurkan keislamannya. Misalnya sifat dasar sidiq, RasullulLah menekankan bahawa kejujuran sebagai akhlak yang utama, tanpa sidiq maka gugur keislamannya. Dengan kejujuran yang dimiliki walaupun ia berbuat dosa seperti merogol atau mencuri, masih dapat dimaafkan apabila ia masih mempunyai sifat sidiq. Dengan sifat asas ini maka manusia dijamin hidupnya didunia dan di akhirat akan bahagia.Sifat asas juga bersifat universal ini sangat strategik bagi setiap mukmin dalam menjalankan Islam dan memelihara dirinya dari segala cabaran.

Dalil
· 68:4, Rasul mempunyai akhlak yang mulia.

6. Mukjizat

Sarahan

· Banyak mukjizat yang dibawa oleh para Rasul. Setiap Rasul membawa mukjizat yang diberi Allah berbeza-beza seperti nabi Ibrahim yang tidak terbakar, nabi Musa yang membelah lautan, nabi Sulaiman dapat bercakap dengan segala makhluk, nabi Daud yang mempunyai kekuasaan dan lainnya. Nabi Muhammad sendiri banyak mukjizat yang Allah SWT berikan misalnya membelah bulan ketika dicabar oleh orang kafir, Al Qur'an, makluman awal terhadap segala peristiwa yang berlaku dan sebagainya.
· Dengan mukjizat ini maka manusia semakin yakin dengan apa yang diberikan oleh para Rasul kepada manusia.

Dalil
· 54:1, Rasul membelah bulan
· 15:9, Al Qur'an yang dipelihara oleh Allah

7. Al Mubasyarat

Sarahan

· Ciri kerasulan adalah sudah dimaklumkan oleh manusia-manusia sebelumnya mengenai kedatangannya. Nabi Muhammad SAW sudah dimaklumkan ketika zaman Nabi Isa AS, bahawa akan datang seorang Rasul yang bernama Ahmad (terpuji).

Dalil
· 61:6, berita gembira yang memaklumkan kedatangan nabi Muhammad SAW

8. An Nubuwah

Sarahan

· Ciri-ciri rasul lainnya adalah adanya berita kenabian seperti membawa perintah dari Allah untuk manusia keseluruhan seperti perintah haji (pada zaman Nabi Ibrahim) dan perintah - perintah Allah di dalam Al Qur'an (pada zaman Nabi Muhammad)

Dalil
· 22:26-27, Nabi Ibrahim disuruh oleh Allah untuk memberitahukan kepada manusia agar berhaji.
· 6:19, Al Qur'an adalah wahyu kepada rasul dan sebagai berita kenabiannya.
· 25:30, Rasul mengajak ummatnya kepada Al Qur'an tetapi mereka meninggalkannya.

9. Attsamarat

Sarahan

· Ciri Rasul adalah ada hasil dari perbuatan dakwah dan harakahnya. Tidak ada hasil maka bererti tidak melakukan. Dengan melakukan maka akan menghasilkan hasil walaupun sedikit. Nabi dan Rasul telah membuktikan kepada kita bagaimana hasil dari usaha-usaha dakwah mereka. Nabi Muhammad SAW telah membuktikan dengan usahanya maka didapati perubahan masyarakat dari jahiliyah kepada islamiyah, dari kemusyrikan kepada keimanan dan perubahan-perubahan lainnya. Islam pun tersebar ke seluruh dunia dengan meninggalkan banyak bukti-bukti sejarah yang sampai saat ini dapat dilihat dan dibuktikan.
· Kader Nabi iaitu para sahabat adalah bukti nyata yang menjadikan perubahan-perubahn di jazirah Arab dan seluruh dunia.

Dalil
· 48:29, hasil tarbiyah dan dakwah Rasul adalah kader-kader yang tangguh.

Ringkasan Dalil
Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia (5:67, 33:39)
Teladan dalam melaksanakan risalah (33:21, 56, 60:4)

Tanda tanda kerasulan:
Sifat (68:4)
Mukjizat (54:1, 15:9)
Berita kedatangan (61:6)
Berita kenabiaan (25:30, 22:26-27)
Hasil hasil perbuatan (48:29)

Manusia membutuhkan seorang rasul

Kebutuhan Mannusia Kepada Rasul

Sinopsis

Setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan fitrah, dimana manusia bersih, suci dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif iaitu ke arah Islam. Fitrah manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Qur'an (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya). Semua panduan ini memerlukan petunjuk dari Rasul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia. Dengan cara mengikuti panduan Rasul kita akan mendapati ibadah yang sohih.

Hasiyah

1. Al Insan

Sarahan
· Al Insan (manusia) adalah ciptaan Allah SWT yang diberikan banyak kelebihan dan keutamaan dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya.
· Di antara kelebihan manusia adalah fitrah. Agama Allah yang dijadikanNYa kepada manusia sesuai dengan fitrahnya.
Dalil
· 30:30 Manusia diciptakan sesuai dengan fitrahnya

2. Fitrah

Sarahan
· Fitrah yang ada pada manusia dapat menilai baik buruk tingkah laku masyarakat ataupun dirinya.Ini disebabkan kerana fitrah dimiliki oleh manusia semenjak ia lahir, samada dilahirkan oleh ibu bapa kafir ataupun jahiliyah. Kecenderungan yang baik sentiasa membawa manusia ke arah Islam seperti pengakuannya kepada Allah sebagi pencipta (Rab). Perubahan fungsi dan peranan fitrah ini terjadi kerana pengaruh persekitaran termasuk pengaruh ibu bapa ataupun lingkungan sosial. Yang menjadikan manusia berubah dari fitra kepada nasranai, yahudi dan majusia juga disebabkan oleh pengaruh ibu bapanya.
· Fitrah dapat dijadikan sebagai saksi bagi segala perbuatannya. Fitrah manusia sudah dibekali oleh Allah SWT dengan nilai-nilai semula jadi yang dapat menilai suatu tingkah laku. Beberapa fitrah manusia adalah keinginan manusia untuk mengabdi kepada Kholiq, mengakui keberadaan Allah SWT sebagai kholiq dan keinginan manusia untuk hidup teratur.
Dalil
· 30:30, Hadits: Setiap anak dilahirkan atas fitrahnya, kemudian ibu bapanya yang menjadikan anak yayahudi, majusi dan nasrani
· 75:14, manusia menjadi saksi ke atas dirinya sendiri
· 27:14, hati mereka meyakini walaupun mengingkari

3. Wujudul Kholiq

Sarahan
· Kewujudan pencipta merupakan sesuatu yang tak dapat diingkari. Manusia pada dasarnya mengakui perkara ini. Allah sebagai pencipta (Rab) di dalam Al Qur'an diakui oleh orang kafir sekalipun. Perjanjian manusia ketika di dalam rahim ibunya juga menyatakan bahawa "alastu birobbikum Qolu bala syahidna". Manusia menerima Allah sebagai rab. Begitupun ketika orang kafir Qurays ditanya berkaitann dengan pencipta langit, bulan, bintang dan sebagainya maka dijawab Allah. Hal ini menunjukkan bahawa Allah sebagai Rab diakui dan diiktiraf oleh manusia tetapi tidak semuanya yang mengakui Allah sebagai Ilah.
Dalil
· 23: 83-90, apabila ditanya kepada orang kafir jahiliyah siapakah yang mempunyai bumi dan orang yang diatasnya, siapakah yang mempunyai tujuh langit? maka jawabannya adalah Allah.
· 7:172, apakah aku Rab kamu, mereka berkata ya kami menyaksikannya.

4. Ibadatul Kholiq

Sarahan
· Manusia secara umum mendapat arahan dari Allah SWT untuk mengabdi kepadaNya. Pengabdian kepada Allah adalah sebagai hasil dan akibat dari pengakuan kita kepada Allah sebagai pencipta. Mengakui Pencipta bererti mengakui apa yang disampaikanNya, menerima arahanNya, menjalankan Undang-undangNya dan sebagainya. Usaha-usaha ini adalah bahagian dari bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT
Dalil
· 2:21, Wahai manusia, sebahlah Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu.

5. Hayatul Munadhomah

Sarahan
· Petunjuk dari Allah adalah untuk memandu manusia ke arah yang baik. Semua arahan dan bimbingan dari Allah SWT adalah baik bagi manusia yang diciptaNya kerana sesuai dengan fitrah manusia. allah sebagai pencipta tahu mengenai ciptaannya secara pasti sehingga Allah dapat memebrikan panduan yang juga tepat bagi manusia. Tanpa petunjuk bererti hidup manusia menjadi tidak teratur dan tanpa arah tujuan, ia mengikuti hawa nafsunya sahaja yang tidak jelas kemana pergi. Mereka akan tersesat di jalan yang tidak benar.
Dalil
· 28:50, mengikuti panduan Allah menjadi hidup teratur, manakala tidak mengikuti Allah bererti mengikuti hawa nafsu dan menjadi sesat (tidak teratur hidupnya)

6. Hidayatur Rasul

Sarahan
· Jika kita hendak mengikuti perintah Allah maka kita mesti mengikuti perintah Rasul. Apabila kita ingin mengasihi Allah maka kita perlu petunjuk Rasul. Kaedah ini adalah kaedah yang Rabani dibawa oleh Islam. Oleh kerana itu syahadatain pun terdiri dari pengakuan kepada dua iaitu Allah dan RasulNya. Mengikuti petunjuk rasul berreti kita mengikuti jalan agama Allah yang mempunyai langit dan apa-apa yang di bumi.
Dalil
· 3:31, Jika mencintai Allah maka ikuti rasul
· 43:53, mengembalikan semua urusan kepada Allah.
· 36: 1-2, Al Qur'an yang berhikmah

7.Makrifatul Kholiq

Sarahan
· Petunjuk rasul digunakan untuk mengenal Allah. Mengenal Allah juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan memikirkan alam sebagai penciptaanNya. Melihat gunung-ganang, haiwan dan sebagainya merupakan cara untuk mengenal Allah secara ayat Kauniyah.
Dalil
· 31:10, Allah menciptakan langit, gunung, haiwan dan sebagainya
· 3:191, Allah menciptakan segala sesuatu tidak dengan sia-sia

8. Minhajul hayah

Sarahan
· Petunjuk Rasul juga digunakan untuk mengamalkan Islam yang benar dan yang direhai oleh Allah SWT. Rasul sebagai ikutan dan teladan yang baik untuk diikuti dalam mengamalkan Islam secara benar.
· Panduan hidup melalui Islam mesti diamalkan mengikuti teladan kita kepada Rasul
Dalil
· 33:21, Rasul sebagai teladan yang baik
· 3:19, Islam sebagai dien yang Allah redhai
· 3:85 Orang yang merugi apabila tidak mengamalkan Islam

9. Ibadatul Shohih

Sarahan
· Ibadah sohih adalah ibadah yang menyembah Allah dengan panduan mengikuti Rasul. Rasul sebagai penerima wahyu dari Allah perlu diikuti dan sebagai keperluan bagi kita untuk menjadikannya sebagai model dan petunjuk dalam menjalankan ibadah yang benar.
· Rasul sebagai manusia yang mendapat lesen dari Allah SWT untuk mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam secara sah dan tepat. Allah telah menyebutkan pada banyak ayat yang menyatakan bahawa Rasul diberi wahyu dan diberi tugas untuk menyampaikannya kepada manusia.
Dalil
· 21:25, Rasul diberi wahyu yang menyebutkan bahawa tiada tuhan selain Allah oleh itu sembahlah Allah.

Ringkasan Dalil

Insan - fitrah (75 : 14, 27 : 14)
Kewujudan Pencipta (23 : 83-90)
Mengabdi pada sang Pencipta (2:21)
Hidup yang teratur (28:50)
Petunjuk rasul (36:1-2, 42: 53, 3:31)
Mengenal pencipta yang Haq (31:10, 3:191)
Panduan hidup (3:19,85, 33:21)
Beribadah yang benar (21:25)

free arabic course online

Senin, 03 Agustus 2009

Bukti Keberadaan Allah

Sinopsis
Kewujudan Allah s.w.t adalah sesuatu yang cukup terang sehingga sesetengah pihak yang ekstrem berpendapat kewujudan Allah tidak perlu kepada dalil lantaran terlalu jelas. Walau bagaimanapun dalil-dalil yang membuktikan kewujudan Allah ini boleh kita lihat dari berbagai aspek, antaranya dari aspek fitrah, aspek pancaindera, dari aspek logik /aqal, dari aspek nas/naql dan juga dari aspek sejarah. Bila kita membicarakan dalil-dalil kewujudan Allah, kita tidak bermaksud perbincangan-perbincangan falsafi yang merumitkan tetapi bagaimana dalil-dalil itu dapat difahami dengan mudah dan menunjangkan keyakinan terhadap Allah s.w.t.
Hasyiah
1. Dalil Fitrah
Syarah
· Adalah dalil yang lahir dari fitrah asal manusia itu sendiri. Hal ini banyak dirakamkan di dalam al-Quran, bagaimana manusia umumnya mengakui kewujudan Allah.
Dalil
· 7:172 : Allah bertanya: Bukankah Aku Tuhan kamu ? Sahutnya: Ya, Kami menjadi saksi
· 29:61 : Demi kalau engkau tanyakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan, nescaya mereka menjawab: Allah.
· 43:9 : Demi jika engkau tanyakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi, nescaya mereka menjawab: yang menciptakan semuanya adalah (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
· 75:14-15: Bahkan manusia jadi saksi atas dirinya sendiri meskipun ia menerangkan beberapa keuzuran
2. Dalil Indera
Syarah
· Adalah dalil-dalil yang dapat dinikmati, dilihat, dirasai atau disentuhi oleh indera.
Dalil
· 54:1: Telah hampir saat kiamat dan bulan pun terbelah
· 17:1 : Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya di malam hari dari Masjidil Haram
· 8:9 : Sesungguhnya Aku menolong kamu dengan seribu malaikat yang beriringan
· 3:125: Ya, jika kamu sabar dan taqwa dan datang orang-orang kafir itu bersegera kepadamu tuhanmu menolongmu dengan lima ribu malaikat
3. Dalil Aqli
Syarah
· Adalah dalil-dalil yang berasaskan akal
Dalil
· 41:53: Nanti akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami di ufuk-ufuk dan pada diri mereka sendiri.
· 27:88 : Engkau lihat gunung-gunung, engkau kira ia tetap padahal ia lari seperti larinya awan
· 87:1-4: Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tinggi yang menciptakan semua alam lalu meyempurnakan kejadiannya, dan yang menentukan dan memberi petunjuk dan yang menumbuhkan padang rumput (tanam-tanaman).
4. Dalil Naqli
Syarah
· Adalah dalil-dalil yang bersandarkan kepada nas-nas.
Dalil
· 4:82 : Tidakkah mereka mentadabbur al-Quran ? Sekiranya al-Quran itu dari sisi selain Allah nescaya mereka mendapati banyak perselisihan di dalamnya.
· 17:88 : Katakanlah: Demi jika jika berhimpun manusia dan jin hendak memperbuat seumpama al-Quran ini, nescaya mereka tidak dapat memperbuat seumpamanya.
· 15:9: Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Quran dan dan Kami memeliharanya.
5. Dalil Sejarah
Syarah
· Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
Dalil
· 3:137 : Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah) sebelum kamu, maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah, bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
· 7:176 : Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berfikir.
· 12:111: Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
· 11:120: Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara perkhabaran para rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.
Mengagung Allah dan Mentauhidkan Allah
Syarah
· Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah s.w.t begitu luarbiasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan keagungan ini. Langsung mencetuskan tauhidullah yang luarbiasa.
Dalil
· 21:92 : Sesungguhnya ini, umat kamu (hai mukminin) umat yang satu dan Aku tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.

cd materi tarbiyah bisa anda dapatkan di sini

Penghalang Mengenal Allah

Sinopsis
Walaupun ayat-ayat Allah sama ada ayat-ayat qauliah mahupun kauniah adalah terbuka kepada sesiapa sahaja yang ingin membaca dan menelitinya , namun terdapat berbagai halangan yang akan berhenti di hadapan kita yang didokong oleh iblis dan hawa nafsu bagi memastikan anak cucu adam terus berada di dalam kesesatan dan jauh dari petunjuk Allah s.w.t. Halangan-halangan ini muncul dalam bentuk sifat-sifat peribadi yang kontradik berpunca dari syahwat seperti nifaq, takabbur, zalim, dusta dan sifat-sifat yang berpunca dari salah faham atau syubhat seperti jahil, ragu-ragu, menyimpang. Kesemua ini menatijahkan kekufuran terhadap Allah s.w.t.
Hasyiah
Sifat yang berasal dari penyakit syahwat
1. Fasiq
Syarah
· Iaitu orang-orang yang melanggar janji Allah, memutuskan apa yang diperintahkan oleh Allah menghubungkannya dan mereka melakukan bencana di atas muka bumi
Dalil
· 2:26-27: Sesungguhnya Allah tidak malu menjadikan nyamuk untuk menjadi perumpamaan atau benda yang lebih hina daripadanya. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahawa yang demikian itu suatu kebenaran dari Tuhan tetapi orang-orang yang kafir berkata: Apakah maksud Allah dengan perumpamaan ini ?
· 59:19: Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah lalu Allah menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq.
2. Sombong
Syarah
· Adalah orang yang hatinya engkar dan membantah terhadap ayat-ayat Allah dan mereka tidak beriman dengan Allah
Dalil
· 16:22 : Orang-orang yang tidak beriman kepada hari Akhirat, hati mereka indkar dan merekaitu orang-orang yang sombong
· 40:35: Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa keterangan yang sampai kepada mereka. Amat besarlah kebencian di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman (terhadap mereka). Demikianlah Allah mengecap/ menutup tiap-tiap hati orang yang sombong lagi ganas.
· 40:56 : Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa keterangan
· 7:12: Allah telah menghalau Iblis dari syurga kerana bersikap sombong dan tidak mahu tunduk kepada arahan Allah.
3. Zalim
· 61:7: Siapakah yang terlebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diseru kepada Islam ? Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
· 32:22 : Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang diberikan peringatan dengan ayat-ayat tuhannya kemudian dia berpaling daripadanya&ldots;
4. Dusta
· 2:10 : Dalam hati mereka ada penyakit (syak wasangka) lalu ditambah Allah penyakit itu dan untuk mereka itu siksa yang pedih kerana mereka berdusta.
· 77:9-19: Kecelakaan bagi mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah.
5. Banyak dosa
· 83:14 : Berkarat hati mereka kerana dosa yang mereka lakukan.
Semua sifat-sifat yang disebutkan di atas tadi akan berakhir dengan kemurkaan dari Allah s.w.t. Walau bagaimanapun sifat-sifat ini boleh dirawati dan diubati dengan usaha yang penuh mujahadah. Manakala kelompok kedua adalah sifat-sifat yang berasal dari penyakit syubhat yang ada pada personaliti seseorang.
7. Jahil
· 39-65: Orang-orang yang tidak mengambil iktibar dari wahyu
8. Ragu-ragu
· 22:55: Orang-orang kafir sentiasa di dalam keraguan
9. Menyimpang
· 5:13 : Oleh kerana mereka melanggar perjanjian , Allah kutuk mereka dan menjadikan hati mereka keras sehingga mereka mengubah kalimat Allah.
10. Lalai
· 7:179 : Mereka memiliki hati, mata dan telinga tetapi semuanya tidak difungsikan dan mereka menjadi seumpama binatang lalu disediakan kepada mereka jahannam.
Semua sifat-sifat yang berpunca dari syubhat ini akan berakhir dengan kesesatan kerana ia menghalang dari menerima hidayah daripada Allah. Fenomena ini boleh diubati dengan ilmu-ilmu Islam yang di dapati lalu diaplikasikan dalam bentuk amalan .
Belajar bahasa arab pasaran yuk

Cara Menuju Makrifatillah

Sinopsis
Apabila kita ingin mencapai sesuatu sasaran, pastinya kita mesti tahu apakah dan bagaimanakah jalan yang akan menyampaikan kita kepada sasaran itu. Begitu juga dengan sasaran untuk mengenal Allah bukan sebarangan cara boleh digunakan kerana jalan yang tidak betul akan membawa kepada pengenalan yang salah. Jalan menuju kepada makrifatullah adalah menerusi ayat-ayat yang terang dan jelas sebagai satu penyataan dari Allah (ayat qauliah). Ayat ini adalah penyataan-penyataan pengenalan yang difirmankan oleh Allah sendiri di dalam al-Quran. Selain itu, ada juga ayat-ayat kauniah yang menjadi bahan berfikir manusia terhadap kejadian alam yang begitu unik ini. Dari dua jalan ini Islam mengajak manusia menggunakan akal dan juga naql untuk menuju makrifatullah . Kedua-dua metod ini akan melahirkan keyakinan, langsung mencetuskan pembenaran (tasdiq) dalam hati kecil manusia yang akhirnya membuahkan keimanan yang mantap terhadap Allah s.w.t.
Selain metod ini, ada juga manusia yang menggunakan metod duga-dugaan dan hawa nafsu untuk mengenal Allah. Paling pasti adalah mereka tidak akan bertemu sasarannya yang sebenar malah dia boleh dipermainkan oleh syaitan seperti yang berlaku kepada penganut hindu, budha dan lain-lain lagi yang menggambarkan tuhan itu mengikut apa yang mereka khayalkan. Metod ini akan berakhir dengan kekufuran.
Hasyiah
1.Jalan menuju pengenalan terhadap Allah s.w.t .
Syarah
· Allah s.w.t tidak menampilkan kewujudan Zatnya Yang Maha Hebat di hadapan makhluk-makhluknya secara langsung dan dapat dilihat seperti kita melihat sesama makhluk bahkan selagi kita boleh nampak dengan mata kepala kita, maka itu bukanlah tuhan . Allah juga menganjur kepada manusia menerusi Nabi s.a.w supaya berfikirlah pada makhluk-makhluk Allah tetapi jangan sekali anda berfikir tentang zat Allah. Makhluk-makhluk yang menjadi tanda kebesaran dan keagungan Allah inilah yang disarankan di dalam banyak ayat al-Quran agar menjadi bahan berfikir tentang kebesaran Allah.
2.Ayat Qauliah
Syarah
· Ayat-ayat qauliah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah s.w.t di dalam al-Quran. Ayat-ayat ini boleh menyentuh pelbagai aspek termasuklah jalan-jalan kepada makrifatullah.
Dalil
· 95:1-5 : Allah mengajak kita berfikir tentang kejadian makhluknya termasuk buah-buahan, bukit-bukau bahkan diri manusia itu sendiri sehingga akhirnya manusia dapat menyimpulkan satu keyakinan bahawa penciptanya adalah Allah.
3.Ayat Kauniah
Syarah
· Ayat Kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling kita yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh kerana alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturan nya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya.
Dalil
· 41:53: Allah menjelaskan bahawa Dia akan tunjukkan ayat-ayat kauniah-Nya diufuq dan juga pada diri manusia sendiri sehingga menjadi terang dan jelas akan kekuasaan Allah.
· 3:190: Pada kejadian langit dan bumi serta pertukaran siang dan malam juga adalah ayat kauniah kepada kekuasaan Allah bagi sesiapa yang berakal.
4.Metod Islam dengan naqli dan akal
Syarah
· Islam menghargai nilai akal yang dimiliki manusia kerana dengan sarana akal ini manusia mampu berfikir dan memilih antara yang benar atau salah. Walau bagaimanapun, dengan akal semata-mata tanpa panduan dari Pencipta akal pencapai pemikiran cukup terbatas. Apa lagi jika dicampurkan dengan anasir hawa nafsu dan zhan. Gabungan antara kemampuan akal dan panduan dari Penciptanya akan menghasilkan pengenalan yang tepat dan mantap terhadap Allah s.w.t. Menjadi satu kesalahan apabila manusia tidak menggunakan akalnya untuk berfikir.
Dalil
· 10:100-101: Tiadalah seseorang itu beriman melainkan dengan izin Allah. Dia menjadikan siksaan atas orang-orang yang tidak berfikir. KatakanlahPerhatikanlah apa-apa yang dilangit dan dibumi. Tetapi tidak bermanafaat keterangan dan peringatan bagi kaum yang tidak beriman.
· 65:10 Ancaman Allah dengan siksaan bagi mereka yang berakal tapi tidak berfikir
· 67:10 Penyesalan yang pasti bagi mereka yang tidak berfikir
6.Tasdiq (membenarkan)
Syarah
· Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus menurut pedoman-pedoman yang sewajarnya, akan mencetuskan rasa kebenaran, kehebatan dan keagungan Allah . Boleh jadi ia berbetulan dengan firman Allah 53:11( Tiadalah hatinya mendustakan (mengingkari) apa-apa yang dilihatnya). Hati mula membenarkan dan akur kepada kebijaksanaan Tuhan.
Dalil
· 3:191: Orang-orang yang mengingati Allah setiap ketika akan terungkap pada lisannya ucapan Maha Suci Engkau ya Allah.
· 50:37: Yang demikian itu menjadi peringatan bagi orang yang mempunyai hati atau mendengarkan sedang hatinya hadir.
7.Menghasilkan iman
Syarah
· Metod pengenalan kepada Allah yang dibawa oleh Islam ini cukup efektif secara berurutan sehingga akhirnya menghasilkan keimanan sejati kepada Allah azzawajalla.
8.Metod selain Islam
Syarah
· Pemikiran berkenaan theologi dan ketuhanan banyak juga di bawa oleh pemikir-pemikir dari serata dunia tetapi tidak berlandaskan kepada metod yang sebenar. Kebanyakannya berlandaskan duga-dugaan, sangka-sangkaan dan hawa nafsu. Pastinya metod cacamerba ini tidak akan sampai kepada natijah yang sebenar kerana bayang-bayang khayalan tetap menghantui pemikiran mereka. Ada tuhan angin, tuhan api, tuhan air yang berasingan dengan rupa-rupa yang berbeza seperti yang digambarkan oleh Hindu, Budha dan seumpamanya.
9.Dugaan dan hawa nafsu
Syarah
· Dua unsur utama dalam metod mengenal Tuhan yang tidak berlandaskan disiplin yang sebenar adalah sangka-sangkaan dan juga hawa nafsu. Campurtangan dua unsur ini sangat tidak mungkin untuk mencapai natijah yang tepat dan sahih.
Dalil
· 2:55 : Kaum Nabi Musa mengambil anak lembu sebagai tuhan dan cabar untuk tidak beriman dengan Musa kecuali setelah melihat Allah secara terang, lalu mereka disambar oleh halilintar.
· 10:36: Kebanyakan mereka tidak mengikut kecuali duga-dugaan semata-mata. Sesungguhnya dugaan itu tidak cukup untuk mendapat kebenaran sedikitpun.
· 6:115 : Telah tamatlah kalimah Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan.
10.Ragu-ragu
Syarah
· Apabila jalan yang dilalui tidak jelas dan tidak tepat, maka hasil yang di dapati juga sangat tidak menyakinkan. Mungkin ada hasil yang didapati, tetapi bukan hasil yang sebenarnya. Bagaimanakah kita ingin mengenal Allah tetapi kaedah pengenalan yang kita gunakan tidak menurut neraca dan panduan yang telah ditetapkan oleh Allah. Kadangkala sayyidina umar tersenyum sendirian mengenangkan kebodohannya menyembah patung yang dibuatnya sendiri dari gandum sewaktu jahiliah , apabila terasa lapar dimakannya pujaan itu.
Dalil
· 22:55: Orang-orang kafir sentiasa dalam keraguan.
· 24:50: Apakah ada dalam hati mereka penyakit, atau mereka masih ragu-ragu atau takut
11.Berakibat kufur
Semua metod pengenalan yang tidak berasaskan cara yang dianjurkan oleh Islam iaitu menerusi aql dan Naql akan menemui jalan serabut iaitu kekufuran terhadap Allah s.w.t.

Pentingnya Mengenal Allah

Sinopsis
Makrifatullah atau mengenal Allah adalah subjek utama yang mesti disempurnakan oleh seorang muslim. Para mad'u yang diajak untuk terlibat sama di dalam dakwah mestilah dipastikan betul mereka memiliki kefahaman dan pengenalan yang sahih terhadap Allah s.w.t. Mesti terpacak kukuh di dalam hati sanubari bahawa Allah adalah sebagai "Rabb" kepada sekelian alam. Keyakinan ini tentu sekali bersandarkan kepada berbagai dalil dan bukti yang kukuh. Dari keyakinan ini, akan membuahkan peningkatan iman dan taqwa. Personaliti merdeka dan bebas adalah yang lahir dari pengenalan yang mantap terhadap Allah. Juga akan lahir ketenangan, keberkatan dan kehidupan yang baik sebagai manifestasi dari mengenali Allah. Di akhirat akan dikurniakan pula dengan balasan syurga Allah. Semua ini adalah bergaris penamat di keredhaan Allah s.w.t.
Hasyiah
1. Kepentingan ilmu makrifatullah
Syarah:
· Riwayat ada menyatakan bahawa perkara pertama yang mesti dilaksanakan dalam agama adalah mengenal Allah (awwaluddin makrifatullah) . Bermula dengan mengenal Allah,maka kita akan mengenali diri kita sendiri. Siapakah kita, dimanakah kedudukan kita berbanding makhluk-makhluk yang lain, apakah sama misi hidup kita dengan binatang-binatang yang ada di bumi ini, apakah tanggungjawab kita dan kemanakah kesudahan hidup kita. Semua persoalan itu akan terjawab secara tepat setelah kita mengenali betul-betul Allah sebagai Rabb dan Ilah. Yang Mencipta, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan dan seterusnya.
Dalil:
· 47:19. Ayat ini mengarahkan kepada kita dengan bahasa (ketahuilah olehmu) bahawasanya tidak ada ilah selain Allah dan minta ampunlah untuk dosamu dan untuk mukminin dan mukminat. Apabila al-Quran menggunakan sighah amar (perintah) maka ia menjadi wajib menyambut perintah tersebut. Dalam konteks ini mengetahui atau mengenali Allah (makrifatullah ) adalah wajib.
· 3:18: Allah menyatakan bahawa tidak ada tuhan melainkan Dia, dan telah mengakui pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu sedang Allah berdiri dengan keadilan. Tidak ada tuhan melainkan Dia Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
· 22:72-73: Allah telah menjanjikan kepada mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah samada ayat qauliah atau kauniah dengan api neraka. Janji ini Allah turunkan di dalam surah al-Hajj ayat 72-73: Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang kamu dapati pada muka-muka orang kafir kemarahan. Hampir-hampir mereka menendang orang-orang yang membacakan kepada mereka ayat-ayat kami. Katakanlah kepada mereka : Hendakkah aku khabarkan kepada kamu dengan yang lebih buruk daripada itu , iaitulah neraka yang telah dijanjikan oleh Allah kepada mereka yang kufur dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Wahai manusia, dibawakan satu permisalan maka hendaklah kamu dengar ! Sesunggguhnya orang-orang (berhala-berhala) yang engkau sembah selain Allah tidak akan mampu mencipta seekor nyamuk sekalipun seluruh mereka berkumpul untuk tujuan itu. Dan jika mereka dihinggapi oleh seekor lalat, mereka tidak mampu untuk menyelamatkan diri. Lemahlah orang yang menuntut dan orang yang dituntut (sembah).
· Oleh yang demikian makrifatullah menerusi ayat-ayatNya adalah suatu kepentingan utama perlu dilaksanakan agar terselamat dari api neraka.
· 39:67 : Mereka tidak mentaqdirkan Allah dengan ukuran yang sebenarnya sedangkan keseluruhan bumi berada di dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit-langit dilipatkan dengan Kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan.
· Orang-orang kafir tidak mentaqdirkan Allah dengan taqdir yang sebenarnya kerana mereka tidak betul-betul makrifatullah. Ayat ini menarik kita agar tidak salah taqdir terhadap hakikat ketuhanan Allah yang sebenarnya. Oleh itu memerlukan makrifatullah yang sahih dan tepat.
2. Tema perbicaraan makrifatullah - Allah Rabbul Alamin
Syarah:
· Ketika kita membicarakan tentang makrifatullah, bermakna kita berbicara tentang Rabb, Malik dan Ilah kita. Rabb yang kita fahami dari istilah al-Quran adalah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa. Manakala Ilah pula mengandungi erti yang dicintai, yang ditakuti dan juga sebagai sumber pengharapan. Kita boleh lihat hal ini di dalam surah An-Naas : 1-3. Inilah tema di dalam makrifatullah. Jika kita menguasai dan menghayati keseluruhan tema ini, bermakna kita telah mampu menghayati makna ketuhanan yang sebenarnya.
Dalil:
· 13:16 : Katakanlah: Siapakah Rabb segala langit dan bumi ? Katakanlah : Allah. Katakanlah: Adakah kamu mengambil wali selain daripada-Nya, yang tiada manafaat kepada dirinya dan tidak pula dapat memberikan mudarat ? Katakanlah: Adakah bersamaan orang yang buta dengan orang yang melihat ? Bahkan adakah bersamaan gelap dengan Nur (cahaya)? Bahkan adakah mereka mengadakan bagi Allah sekutu-sekutu yang menjadikan sebagaimana Allah menjadikan, lalu serupa makhluk atas mereka ? Katakanlah : Allah Allah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dan Dia Esa lagi Maha Kuasa.
· 6:12: Katakanlah : Bagi siapakah apa-apa yang dilangit dan dibumi ? Katakanlah: Bagi Allah. Dia telah menetapkan ke atas diri-Nya akan memberikan rahmat. Demi sesungguhnya Dia akan menghimpunkan kamu pada Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan diri mereka, maka mereka tidak beriman.
· 6:19: Katakanlah : Apakah saksi yang paling besar ? Katakanlah: Allah-lah saksi di antara aku dan kamu . Diwahyukan kepadaku al-Quran ini untuk aku memberikan amaran kepada engkau dan sesiapa yang sampai kepadanya al-Quran. Adakah engkau menyaksikan bahawa bersama Allah ada tuhan-tuhan yang lain ? Katakanlah: Aku tidak menyaksikan demikian. Katakanlah: hanya Dialah tuhan yang satu dan aku bersih dari apa yang kamu sekutukan.
· 27:59: Katakanlah: Segala puji-pujian itu adalah hanya untuk Allah dan salam sejahtera ke atas hamba-hambanya yang dipilih. Adakah Allah yang paling baik ataukah apa yang mereka sekutukan.
· 24:35: Allah memberi cahaya kepada seluruh langit dan bumi
· 2:255 Allah. Tidak ada tuhan melainkan Dia. Dia Hidup dan Berdiri Menguasai seluruh isi bumi dan langit.
3. Didukung dengan dalil yang kuat:, 75: 14-15
Syarah:
· Makrifatullah yang sahih dan tepat itu mestilah bersandarkan dalil-dalil dan bukti-bukti kuat yang telah siap disediakan oleh Allah untuk manusia dalam berbagai bentuk agar manusia berfikir dan membuat penilaian . Oleh kerana itu banyak fenomena alam yang disentuh oleh al-Quran diakhirkan dengan persoalan tidakkah kamu berfikir, tidakkah kamu melihat, tidakkah kamu mendengar dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan itu boleh mendudukkan kita pada satu pandangan yang konkrit betapa semua alam cakerawala ini adalah di bawah milik dan pentadbiran Allah s.w.t.
Dalil:
· Naqli - 6:19: Allah menurunkan al-Quran kepada Rasul sebagai bahan peringatan untuk manusia
Aqli - 3:190: Kejadian langit, bumi dan pertukaran siang malam menjadi bukti bagi orang yang berfikirFitri - 7:172 : Pertanyaan Allah kepada anak adam di alam fitrah, bukan Aku tuhanmu ? Lalu diakuri
4. Dapat menghasilkan : peningkatan iman dan taqwa
Syarah:
· Apabila kita betul-betul mengenal Allah menerusi dalil-dalil yang kuat dan kukuh, hubungan kita dengan Allah menjadi lebih akrab. Apabila kita hampir dengan Allah, Allah lebih lagi hampir kepada kita. Setiap ayat Allah samada dalam bentuk qauliah mahupun kauniah tetap akan menjadi bahan berfikir kepada kita dan penambah keimanan serta ketakwaan. Dari sini akan menatijahkan personaliti hamba yang merdeka, tenang, penuh keberkatan dan kehidupan yang baik. Tentunya tempat abadi baginya adalah syurga yang telah dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba yang telah diredhaiNya.
5. Kemerdekaan
· 6:82 : Orang-orang yang beriman dan tidak memcampurkan keimanannya dengan kezaliman, untuk merekalah keamanan sedang mereka itu mendapat petunjuk.
6. Ketenangan
· 13:28 : Orang-orang yang beriman dan tenteram hatinya dengan mengingati Allah. Ingatlah (bahawa dengan mengingati Allah itu, tenteramlah segala hati.
7. Barakah
· 7:96: Kalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, nescaya kami tumpahkan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi tetapi mereka itu mendustakan sebab itu Kami siksa mereka dengan sebab usahanya itu.
8. Kehidupan yang baik
· 16:97: Sesiapa yang melakukan kebaikan baik lelaki mahupun perempuan sedang dia beriman nescaya Kami siapkan dia dengan kehidupan yang baik
9. Syurga
· 10:25-26: Mereka yang melakukan kebaikan akan mendapat kebaikan dan tambahan dari Allah dan mereka akan menjadi penduduk tetap syurga Allah.
10. Mardhotillah:
· 98:8: Balasan untuk mereka di sisi tuhannya ialah syurga Adne yang mengalir sungai dibawahnya sedang mereka kekal selama-lama di dalamnya . Allah redha kepada mereka dan mereka redha kepada Allah. Syurga itu untuk orang-orang yang takut kepada Allah.

Selasa, 28 Juli 2009

Syarat Diterimanya Syahadat

Sinopsis

Sebagai seorang mukmin berusaha untuk menjaga syahadat kita dari futur dan melemah. Untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana syahadat diterima atau ditolak. Untuk diterimanya syahadat kita maka diperlukan beberapa persediaan misalnya ilmu, yakin, ikhlas, shidqu, mahabah, qobul dan amal nyata. Juga kita perlu menolak kebodohan terhadap syahadat, keraguan, kemusyrikan, dusta, kebencian, penolakan dan tidak beramal.

1. Ilmu yang menolak kebodohan

Sarahan

· Seorang yang bersyahadah mesti memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Ia wajib memahami erti dua kalimat ini serta bersedia menerima hasil ucapannya. Orang yang jahil tentang makna syahadatain tidak mungkin dapat mengamalkannya.

Dalil

· 47:19, kewajiban mempelajari laa ilaha illaLlah

· 3:18, mereka yang bersyahadat adalah Allah, Malaikat, dan orang-orang yang berilmu (para nabi dan orang beriman).

2.Yakin yang menolak keraguan

Sarahan

· Seorang yang bersyahadat mesti meyakini ucapannya sebagai suatu yang diimaninya dengan sepenuh hati tanpa keraguan. Yakin membawa seseorang pada istiqomah, manakala ragu-ragu pula menimbulkan kemunafiqan.

Dalil

· 49:15, Iman yang benar tidak bercampur dengan keraguan

· 32:24, yakin menjadikan seseorang terpimpin dalam hidayah

· 2:1-5, di antara ciri mukmin adalah tidak ragu dengan kitabuLlah dan yakin terhadap hari akhir.

3.Ikhlas yang menolak kemusyrikan

Sarahan

· Ucapan syahadat mesti diiringi dengan niat yang ikhlas lillahi ta'ala. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima Allah. Ikhlas dalam bersyahadat merupakan dasar yang paling kukuh dalam pelaksanaan syahadat.

Dalil

· 98:5, 39:11, 14, syahadat merupakan ibadah, kerananya dilakukan dengan ikhlas.

· 39:65, kemusyrikan menghapus amal, 18:110, ibadah yang tidak ikhlas, tidak diterima.

4.Shidqu (benar) yang menolak dusta

Sarahan

· Dalam pernyataan syahadat muslim wajib membenarkan tanpa dicampuri sedikitpun dusta (bohong). Benar adalah landasan iman, sedangkan dusta landasan kufur. Sikap shidiq akan menimbulkan ketaatan dan amanah. Sedangkan dusta menimbulkan kemaksiatan dan pengkhianatan.

Dalil

· 39:33, ciri-ciri taqwa adalah sikap shidiq, 33:23-24, orang yang benar akan terbukti dalam medan jihad dan Allah membalas mereka, sedangkan orang-orang munafiq akan mendapat seksa.

· 2:8-10, ciri nifaq adalah dusta. 29:2-3, kebenaran dan kemunafikan diuji melalui cobaan.

· Hadits, sikap benar mengajak kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke syurga. Sifat dusta mengajak kepada keburukan dan keburukan membawa ke neraka.

· Hadits, tinggalkanlah yang meragukanmu, sesungguhnya benar itu menenangkan (hati) sedangkan dusta itu meragu-ragukan.

5.Mahabah yang menolak kebencian

Sarahan

· Dalam menyatakan syahadat ia mendasarkan pernyataannya dengan cinta. Cinta ialah rasa suka yang melapangkan dada. Ia merupakan ruh dari ibadah, sedangkan syahadatain merupakan ibadah yang paling utama. Dengan rasa cinta ini segala beban akan terasa ringan, tuntutan syahadatain akan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Dalil

· 2:165, cinta kepada Allah yang teramat sangat merupakan sifat utama orang beriman.

· Hadits, sabda RasuluLlah "ada tiga perkara yang apabila ketiganya terdapat dalam diri seseorang, ia akan merasakan manisnya iman.

· 9:24, mukmin mendahulukan kecintaan kepada Allah, rasul dan jihad dari kecintaan terhadap yang lain.

6.Menerima, yang jauh dari penolakan

Sarahan

· Muslim secara mutlak menerima nilai-nilai serta kandungan isi syahdatain. Tidak ada keberatan dan tanpa rasa terpaksa sedikitpun. Baginya tidak ada pilihan lain kecuali kitabuLlah dan sunnah rasul. Ia sentiasa siap untuk mendengar, tunduk, patuh dan taat terhadap perintah Allah dan RasulNya.

Dalil

· 4:65, Mukmin adalah mereka yang bertahkim (berhukum) kepada Rasul Allah dalam seluruh persoalannya kemudian ia menerima secara total keputusan Rasul, tanpa ragu-ragu dan kebenaran sedikitpun.

· 33:36, 28:68, ciri orang mukmin ialah menerima ketentuan dan perintah Allah tanpa keberatan dan pilihan lain.

· 24:51, ciri mukmin ialah mendengar dan taat terhadap Allah dan Rasul dalam seluruh masalah hidup mereka.

7.Pelaksanaan yang jauh dari sikap statik atau diam

Sarahan

· Syahadatain hanya dapat dilaksanakan apabila diwujudkan dalam amal yang nyata. Maka muslim yang bersyahadat selalu siap melaksanakan ajaran Islam yang menjadi aplikasi syahadatain. Ia menentukan agar hukum dan undang-undang Allah berlaku pada diri, keluarga mahupun masyarakatnya.

Dalil

· 9:105, perintah Allah untuk bekerja di jalanNya dengan perhitungan nilai kerja itu di sisi Allah.

· 16:97, orang yang bekerja akan mendapat kehidupan yang baik dan syurga Allah.

Ringkasan Dalil

Syarat diterima syahadat :

· Ilmu (47:19. 3:18, 43:86)

· Yakin (49:15)

· Ikhlas (98:5, 18:110)

· Membenarkan (2:8-9, 33:23-24)

· Cinta (2:165, 8:2)

· Menerima (4:65)

· Melaksanakan (24:51,56, 31:22)

· Redha (76:31)

Kumpulan materi tarbiyah versi cd bisa Anda dapatkan di sini